Menu

Survei Terbaru: Elektabilitas Gerindra Menurun Saat PDIP Melonjak dan Demokrat Stagnan

Amastya 24 Nov 2022, 10:45
Survei terbaru perlihatkan elektabilitas PDIP, Gerindra dan Demokrat
Survei terbaru perlihatkan elektabilitas PDIP, Gerindra dan Demokrat

RIAU24.COM - Hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan elektabilitas terbaru capres dan partai pada Pemilu 2024.

Survei tersebut dilaksanakan pada November ini yang menunjukkan PDIP mengalami penguatan elektabilitas. Di sisi lain, elektabilitas Partai Demokrat relatif stagnan dan Partai Gerindra menurun.

"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengalami penguatan, Partai Demokrat relatif stagnan, dan partai-partai lain cenderung melemah," kata Deni Irvani selaku Direktur Riset SMRC, saat menyampaikan hasil survei bertajuk 'Deklarasi Capres dan Elektabilitas Partai' pada Rabu (23/11/2022).

Deni menjelaskan suara PDIP berada di posisi teratas dengan 25,6 persen dukungan. Urutan kedua diperebutkan Golkar yang meraih 9,7 persen, Gerindra 9 persen, dan Demokrat 8,6 persen.

Sementara PKB mendapatkan dukungan 5,6 persen, Nasdem 4,8 persen, PKS 4,1 persen, PAN 3,2 persen, partai-partai lain di bawah 3 persen.

Masih ada 21,3 persen publik yang belum menentukan pilihan.

Untuk diketahui, suara PDIP menguat dari Oktober ke November 2022 dengan 24 persen menjadi 25,6 persen. Sementara Golkar naik tipis dari 8,5 persen ke 9,7 persen.

Gerindra turun cukup signifikan dari 13,4 persen ke 9 persen. Demokrat juga naik dari 5,5 persen di Oktober menjadi 8,6 persen di November.

Sementara itu, efek deklarasi calon presiden terhadap dukungan publik pada partai politik belum terlihat.

Deni menjelaskan, Gerindra dan NasDem merupakan partai yang telah mendeklarasikan calon presiden untuk 2024. Namun efek deklarasi capres tersebut sejauh ini tidak terlihat mempunyai dampak yang signifikan.

"Nasdem memeroleh dukungan 4,8 persen. Angka ini menurun cukup tajam dibanding dengan hasil Pemilu 2019, yakni 9,1 persen," katanya.

"Hal yang sama terjadi pada Gerindra yang melemah dari 12,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 9 persen pada November 2022," sambungnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 November 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate sebesar 1012 atau 83%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

(***)