Menu

Soal Bom Bunuh Diri Astana Anyar, AHY: Jangan Dipolitisasi Berlebihan

Amastya 8 Dec 2022, 09:37
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebut bom bunuh diri jangan di politisasi /net
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebut bom bunuh diri jangan di politisasi /net

RIAU24.COM - Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) menarik perhatian publik dan tokoh nasional. Salah satunya yakni Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY mengungkapkan rasa prihatinnya atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan ia sendiri enggan untuk berspekulasi.

"Terorisme itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus kita hadapi dan lawan bersama. Sekali lagi saya tidak ingin terlalu jauh berspekulasi, tetapi kita ingin mengetahui duduk perkaranya seperti apa," kata AHY saat melantik secara serentak DPC Partai Demokrat se-Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kupang, yang dikutip melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (8/12/2022) dikutip sindonews.com.

AHY juga mengingatkan, kasus tersebut jangan sampai dieksploitasi dan dipolitisasi secara berlebihan. Karena yang lebih penting adalah mengetahui akar masalah dan motif pelaku teror ini.

"Yang jelas jangan sampai juga dieksploitasi atau dipolitisasi secara berlebihan. Kita harus tahu, yang penting masalahnya apa, motifnya apa," ujarnya.

Pria yang juga putra sulung Presiden RI ke-6 ini juga menegaskan, terorisme tidak memiliki agama, terorisme adalah musuh bersama dan semua harus meyakinkan bahwa Indonesia bebas dari segala bentuk terorisme.

"Tetapi kami jelas dan sangat tegas mengatakan, bahwa terorisme tidak memiliki agama. Terorisme musuh kita semua, dan kita harus meyakinkan bahwa negara Indonesia bebas dari segala bentuk kejahatan kemanusiaan termasuk terorisme," serunya.

Lebih lanjut AHY mengungkapkan, ia dan keluarga besar Partai Demokrat mengikuti apa yang terjadi di Bandung. Namun soal perkaranya masih terus didalami oleh aparat keamanan dan semestinya terorisme tidak lagi terjadi di Indonesia.

"Saya belum tahu persis perkaranya, apa yang menjadi motif dan lain sebagainya. Tetapi yang jelas saya dan Partai Demokrat selalu mengutuk segala bentuk aksi terorisme, apapun motifnya. Seharusnya terorisme tidak terjadi lagi di Indonesia dan tidak ada satupun agama, tidak ada satupun identitas yang membenarkan aksi terorisme," tandasnya.

(***)

Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar , Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) menarik perhatian publik dan tokoh nasional. Salah satunya yakni Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY mengungkapkan rasa prihatinnya atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan ia sendiri enggan untuk berspekulasi.

"Terorisme itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus kita hadapi dan lawan bersama. Sekali lagi saya tidak ingin terlalu jauh berspekulasi, tetapi kita ingin mengetahui duduk perkaranya seperti apa," kata AHY saat melantik secara serentak DPC Partai Demokrat se-Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kupang, yang dikutip melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (8/12/2022) dikutip sindonews.com.

AHY juga mengingatkan, kasus tersebut jangan sampai dieksploitasi dan dipolitisasi secara berlebihan. Karena yang lebih penting adalah mengetahui akar masalah dan motif pelaku teror ini.

"Yang jelas jangan sampai juga dieksploitasi atau dipolitisasi secara berlebihan. Kita harus tahu, yang penting masalahnya apa, motifnya apa," ujarnya.

Pria yang juga putra sulung Presiden RI ke-6 ini juga menegaskan, terorisme tidak memiliki agama, terorisme adalah musuh bersama dan semua harus meyakinkan bahwa Indonesia bebas dari segala bentuk terorisme.

"Tetapi kami jelas dan sangat tegas mengatakan, bahwa terorisme tidak memiliki agama. Terorisme musuh kita semua, dan kita harus meyakinkan bahwa negara Indonesia bebas dari segala bentuk kejahatan kemanusiaan termasuk terorisme," serunya.

Lebih lanjut AHY mengungkapkan, ia dan keluarga besar Partai Demokrat mengikuti apa yang terjadi di Bandung. Namun soal perkaranya masih terus didalami oleh aparat keamanan dan semestinya terorisme tidak lagi terjadi di Indonesia.

"Saya belum tahu persis perkaranya, apa yang menjadi motif dan lain sebagainya. Tetapi yang jelas saya dan Partai Demokrat selalu mengutuk segala bentuk aksi terorisme, apapun motifnya. Seharusnya terorisme tidak terjadi lagi di Indonesia dan tidak ada satupun agama, tidak ada satupun identitas yang membenarkan aksi terorisme," tandasnya.

(***)