Menu

Nasdem Dianggap Nyaman dengan Golkar, Pengamat: Kalau Gitu Harusnya Airlangga yang Jadi Capres

Amastya 3 Feb 2023, 09:17
Pengamat sebut jika Nasdem nyaman dengan Golkar daripada Koalisi Perubahan harusnya Airlangga yang jadi Capres /MPI
Pengamat sebut jika Nasdem nyaman dengan Golkar daripada Koalisi Perubahan harusnya Airlangga yang jadi Capres /MPI

RIAU24.COM - Pernyataan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh pada saat pertemuan dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai pengamat sebagai kenyamanan dirinya dengan Partai pohon beringin tersebut daripada Koalisi Perubahan.

Hal ini diungkapkan oleh Emrus Sihombing selaku pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan.

Emrus menilai, ucapan Surya Paloh menegaskan kenyamanan Nasdem dengan Golkar ketimbang Koalisi Perubahan.

"Kita orang komunikasi, kita bisa melihat makna itu, bahwa Nasdem lebih nyaman dengan Golkar dari Koalisi Perubahan," kata Emrus, Kamis (2/2/2023) dikutip sindonews.com.

Kemudian Emrus menjelaskan, Nasdem seakan belum menemukan tanda kesepakatan antara Demokrat dan PKS dalam membangun koalisi jelang Pemilu 2024, sehingga Surya Paloh membangun komunikasi dengan Golkar.

"Orang bisa menangkap makna di balik pesan itu, lebih nyaman. Padahal sebelumnya lebih dekat dengan Demokrat dan PKS. Artinya selama ini sudah diwacanakan akan mengusung Anies, artinya belum terjadi satu kesepakatan yang saling menguntungkan. Terutama negosiasi itu belum berpihak kepada Nasdem," jelasnya.

Namun Emrus mengingatkan, apabila Nasdem ingin berkoalisi dengan Golkar maka akan terbentur siapa tokoh yang akan dicalonkan sebagai bakal Capres 2024. Sebab, Golkar telah menyorongkan nama Airlangga Hartarto Capres.

"Kalau lebih nyaman dengan Golkar dan akan terjadi koalisi, sudah hampir pasti Nasdem tidak mengusung Anies lagi. Kenapa? Karena Golkar memutuskan capres Airlangga Hartarto. Kalau lebih nyaman dengan Golkar dan jadi berkoalisi dengan Golkar, enggak mungkin usung dua capres," tuturnya.

Berkaca pada jumlah kursi di DPR saat ini, Golkar lebih tinggi daripada Nasdem. Bargaining position Golkar harusnya lebih besar ketimbang Nasdem. Dengan kata lain, Nasdem harus legowo untuk mendukung Airlangga sebagai capres. Dampaknya, Nasdem tak jadi mengusung Anies.

"Kalau bukan Golkar capresnya, harus munas dulu. Karena kan hasil munas mengatakan, capres Golkar, Airlangga. Kecuali terjadi keputusan bersifat setingkat munas," ujarnya.

Kendati demikian, Emrus menyarankan, agar Nasdem tetap konsisten berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.

"Sehingga, tidak dianggap publik sebagai partai pragmatis yang berpindah koalisi hanya demi kepentingan politik," tutupnya.

Sebelumnya, Surya Paloh menyatakan dirinya nyaman dengan Partai Golkar. Hal ini terungkap saat Surya Paloh menyambangi kantor DPP Golkar dan disambut oleh Airlangga Hartarto pada Rabu (1/2/2023).

Surya Paloh pun mencoba menjelaskan alasannya untuk mengunjungi Golkar ketimbang Partai Demokrat dan PKS. Baginya, partai berlambang pohon beringin itu prioritas.

 "Kenapa ngunjungi Golkar? Ya prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme. Ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi," kata Surya Paloh saat mengunjungi kantor DPP Golkar, di Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

"Dalam usia yang saya capai sampai saat ini, jenjang karier politik yang saya capai hari ini, saya harus jujur menyatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, tambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya," tambah Surya Paloh.

(***)