Menu

Presiden Erdogan Akui Lambat Tangani Dampak Gempa Turki-Suriah

Amastya 9 Feb 2023, 09:14
Recep Tayyip Erdogan selaku presiden Turki mengakui pemerintahannya lambat dalam menanggapi dampak gempa /AFP
Recep Tayyip Erdogan selaku presiden Turki mengakui pemerintahannya lambat dalam menanggapi dampak gempa /AFP

Jumlah korban jiwa dari kedua negara diperkirakan akan terus naik. Sebab ratusan bangunan yang rubuh di kota-kota di Turki dan Suriah telah menjadi nisan bagi korban yang terperangkap di bawahnya.

Di Kota Antakya, Turki, lusinan jenazah yang beberapa ditutupi dengan selimut dan kain dan beberapa lain di dalam kantong jenazah, dibariskan di tanah di luar sebuah rumah sakit. Mereka mengeluhkan sedikitnya tim penyelamat.

"Kami selamat dari gempa, tapi kami tetap mati karena kelaparan atau kedinginan," katanya.

Di daerah terdampak gempa atau zona bencana, banyak warga tidur di mobil mereka di jalanan, hanya memakai selimut di musim dingin yang membekukan. Mereka takut masuk kembali ke dalam gedung yang diguncang gempa bermagnitudo 7,8. Gempa paling mematikan di Turki sejak 1999.

Pada Rabu kemarin pemerintah dan tim penyelamat mengkonfirmasi total korban jiwa di Turki menjadi 9.057 orang dan Suriah sebanyak 2.950 orang.

Pihak berwenang Turki merilis video penyelamatan, termasuk seorang anak perempuan yang masih memakai piyama dan pria tua yang terselimuti debu, dengan rokok di sela dua jarinya. Mereka ditarik keluar dari bawah puing-puing bangunan yang rubuh.

Halaman: 234Lihat Semua