Menu

Minta China Tak Dukung Rusia, Volodymyr Zelensky: Anda Mengambil Resiko, Perang Dunia Bisa Pecah

Rizka 21 Feb 2023, 09:24
Volodymyr Zelensky
Volodymyr Zelensky

RIAU24.COM Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin (20/2), bahwa dia menghubungi pemimpin China dan meminta mereka untuk tidak memberikan dukungan apa pun kepada Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

Jika tidak, perang dunia dapat pecah jika China mendukung Rusia dalam invasi ke negaranya. Pernyataan itu disampaikan Zelensky dalam wawancara dengan suratkabar terkemuka Italia, Corriere della Sera.

Dalam suratkabar yang terbit pada Minggu (19/2), Zelensky menyatakan bahwa China sangat menyadari posisi mereka saat ini. Zelensky juga punya pandangan sendiri soal kecurigaan China memberi bantuan kepada Rusia saat menginvasi Ukraina.

"Harapan saya adalah bahwa Beijing akan mempertahankan sikap pragmatis, jika tidak, Anda mengambil risiko Perang Dunia III, saya pikir mereka sangat menyadarinya," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera.

“Ukraina selalu memiliki "hubungan yang sangat baik dengan China" dan "kepentingan semua orang untuk tidak memperburuknya," tambah Zelenksy.

Meski China dianggap sebagai pendukung utama Rusia, China belum memberikan dukungan militer ke Moskow.

Zelensky secara pribadi mengimbau para pengambil kebijakan di China untuk tidak menawarkan dukungan apa pun kepada Rusia selama perang dengan Ukraina berlangsung.

Sementara Amerika Serikat menyatakan, bahwa China dapat segera memasok senjata ke Rusia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada televisi CBS pada hari Minggu, bahwa China "mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan" ke Rusia.

Saat ditanya apa maksudnya dengan itu, Blinken menjawab, "Senjata, terutama senjata."

Selain itu, Zelensky mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron karena berulang kali meminta pembicaraan dengan Rusia.

"Ini akan menjadi dialog yang gagal. Nyatanya, Macron membuang-buang waktu. Saya sampai pada kesimpulan bahwa kami tidak dapat mengubah sikap Rusia," kata presiden Ukraina itu.