Menu

Tahukah Anda, Kurang Tidur Dapat Sebabkan Tekanan Darah Meningkat, Begini Penjelasannya 

Zuratul 24 Feb 2023, 16:31
Ilustrasi Seseorang Alami Tekanan Darah Tinggi. (Kompas.com/Foto)
Ilustrasi Seseorang Alami Tekanan Darah Tinggi. (Kompas.com/Foto)

RIAU24.COM - Ada beberapa faktor yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Disamping pola makan, kurang tidur juga menjadi pemicunya. 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Jumat (24/2), orang berusia 12-18 tahun memerlukan waktu tidur selama 8-9 jam dalam sehari. 

Sementara orang yang usianya sudah menginjak 18-40 tahun, dianjurkan tidur selama 7-8 jam dalam sehari.

Apabila anjuran tersebut tidak dilakukan, ada kemungkinan tekanan darah mereka meningkat melebihi ambang batas normal. 

Hal tersebut sebaiknya tidak disepelekan karena dapat meningkatkan risiko penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi beserta komplikasinya.

Hubungan tekanan darah tinggi dengan kurang tidur 

Kemenkes mengingatkan bahwa tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. 

Data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menunjukkan bahwa 1,28 miliar orang berusia 30-79 tahun mengidap tekanan darah tinggi.

Menurut dokter spesialis jantung Cleveland Clinic Ashish Sarraju, ada beberapa faktor yang memicu tekanan darah meningkat. 

Selain faktor pola makan, aktivtas fisik, merokok, keturunan atau genetik, dan pola makan, waktu tidur yang kurang juga menjadi pemicunya. 

"Ada banyak literatur yang menunjukkan bahwa durasi tidur yang buruk dan kualitas tidur yang buruk secara signifikan terkait dengan manajemen tekanan darah yang buruk," ujar Sarraju dikutip dari Cleveland Clinic.

Pengaruh waktu tidur yang kurang dan tekanan darah Sarraju menjelaskan, pengaruh waktu tidur dan tekanan darah bervariasi tergantung beberapa faktor. 

Misalnya, ketika orang mengalami sleep apnea atau insomia, dua kondisi ini dapat memperparah peningkatan tekanan darah. 

Satu-satunya cara untuk mengontrol tekanan darah adalah mengatasi sleep apnea atau insomnia, menurut Sarraju.

"Terutama jika seseorang memiliki tekanan darah yang dianggap sulit dikendalikan, salah satu hal yang kami cari adalah apakah mereka memiliki gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif," jelasnya. 

"Dalam kasus tersebut, kami mendorong pasien kami untuk mempertimbangkan studi tidur untuk mendapatkan diagnosis dan diberi resep," sambung Sarraju.

(***)