Menu

Persentase Plasma PTPN V Terluas di Riau

Devi 4 Jun 2023, 20:40
Caption : Gubernur Riau Syamsuar saat memberikan sambutan dalam panen perdana program peremajaan sawit PTPN V beberapa waktu lalu. PTPN V saat ini menjadi perusahaan perkebunan sawit dengan persentase kebun plasma terluas dibandingkan dengan perusahaan sawit lainnya yang beroperasi di Riau._
Caption : Gubernur Riau Syamsuar saat memberikan sambutan dalam panen perdana program peremajaan sawit PTPN V beberapa waktu lalu. PTPN V saat ini menjadi perusahaan perkebunan sawit dengan persentase kebun plasma terluas dibandingkan dengan perusahaan sawit lainnya yang beroperasi di Riau._

RIAU24.COM - PT Perkebunan Nusantara V yang mengelola 71.300 hektare perkebunan sawit inti turut melakukan kemitraan dengan ribuan petani plasma dengan total luas lahan masyarakat mencapai 56.000 hektare atau 66 persen dari kebun inti yang dikuasai. 

EVP Plasma PTPN V, Arief Subhan Siregar dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Minggu (4/6/2023) mengatakan PTPN V saat ini tercatat sebagai perusahaan perkebunan dengan persentase perbandingan inti banding plasma terbesar di Bumi Lancang Kuning, Riau. 

"Saat ini PTPN V mengelola 71.300 hektare perkebunan sawit inti, dan memiliki kebun plasma (petani mitra) dengan total luas mencapai 56.000 hektare, atau sekitar 66 persen dari kebun inti. Artinya, PTPN V telah melewati mandatory 20 persen kebun plasma. Bahkan, dengan persentase di atas, PTPN V juga menjadi entitas Korporasi Sawit di Riau dengan persentase plasma terbesar dibandingkan perusahaan sawit lain yang ada," kata dia. 

Dari 56.000 hektare perkebunan sawit mitra, ia mengatakan 9.000 hektare diantaranya telah melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan 2.300 hektare lainnya telah memasuki masa panen. 

Saat ini, Arief menuturkan ribuan petani plasma PTPN V yang melaksanakan program PSR telah menikmati hasil panen dengan produktivitas jauh di atas standar nasional. Selain itu, para petani juga kian kuat karena perkebunan petani yang melaksanakan kemitraan PSR dapat panen lebih cepat. 

"Dalam waktu 28 bulan, petani mitra kita sudah panen. Itu artinya lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional 36 bulan," paparnya. 

Dalam waktu dekat ini, lanjut dia, ribuan petani mitra peserta program PSR yang dilaksanakan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang akan segera terintegrasi ke dalam Sub Holding PalmCo dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau segera menikmati panen perdana dalam waktu dekat ini. 

Ia merincikan sebanyak 356 petani plasma mitra perusahaan dari Kabupaten Siak dijadwalkan segera panen perdana pada pekan depan. 

Mereka merupakan petani plasma yang tergabung dalam empat koperasi berbeda, masing-masing Tunas Muda, Tandan Mas Jaya, Budi Sawit, dan Lembah Sawit. Seluruh petani mitra itu, kata Arief, melakukan peremajaan sawit pada medio 2021 kemarin dengan total luas areal peremajaan mencapai 712 hektare.

"Alhamdulillah, dalam kurun waktu 31 bulan, insya Allah saudara-saudara petani kita di empat koperasi di kabupaten Siak akan segera panen perdana," katanya. 

Sementara di Kabupaten Rokan Hulu, sedikitnya 793 petani mitra yang tergabung dalam tiga koperasi berbeda sudah menikmati hasil panen sejak bulan kemarin. Mereka adalah petani mitra koperasi Gemah Ripah, Subur Makmur, dan Wisma Tani. Para petani di tiga koperasi tersebut melaksanakan program peremajaan sawit secara bertahap di lahan seluas 1.586 hektare pada periode akhir 2020 lalu. 

Begitu juga untuk di Kabupaten Kampar, seluas 1.389 hektare perkebunan sawit petani mitra PTPN V yang tergabung dalam koperasi Tani Makmur dan Karya Sawit turut diproyeksikan akan segera panen pada akhir 2023 mendatang. 

"Kami sangat bersyukur, petani sawit telah memberikan kepercayaan kepada PTPN V untuk menjadi mitra dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," tuturnya.

"Dari total luas sawit rakyat seluas 9.000 Ha yang sudah diremajakan PTPN V, seluas 2.300 Ha lahan petani tersebut akan memasuki masa panen pada usia tanaman 31 bulan sejak penanaman. Ini merupakan sinergi positif yang sangat baik untuk memperkuat petani sawit Riau," lanjut Arief. ***