Menu

Korban Banjir di Korea Selatan Bertambah Jadi 22 orang dan 14 Hilang 

Zuratul 16 Jul 2023, 09:25
Korban Banjir di Korea Selatan Bertambah Jadi 22 orang dan 14 Hilang. (TIMESIndonesia/Foto)
Korban Banjir di Korea Selatan Bertambah Jadi 22 orang dan 14 Hilang. (TIMESIndonesia/Foto)

RIAU24.COM - Setidaknya 22 orang tewas dan 14 lainnya hilang setelah hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan, kata sejumlah pejabat setempat pada Sabtu, 15 Juli 2023. 

Ribuan orang di area terdampak bencana telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah masing-masing.

Korea Selatan berada di puncak musim penghujan dan telah diguyur hujan deras sejak tiga hari terakhir. Kondisi ini memicu banjir dan tanah longsor yang meluas, dan menyebabkan sebuah bendungan besar meluap.

Kementerian Dalam Negeri Korsel melaporkan adanya 22 korban tewas dan 14 hilang di tengah guyuran hujan deras. Sebagian besar korban terkubur tanah longsor atau terjatuh ke waduk yang meluap.

Sebagian besar korban – termasuk 16 tewas dan sembilan hilang – berasal dari provinsi Gyeongsang Utara. Di area pegunungan tersebut, tanah longsor berskala besar telah menerjang banyak rumah dengan para penghuninya.

Yonhap News Agency sebelumnya melaporkan 24 kematian, mengutip pejabat bantuan bencana setempat. Di daerah terkena dampak paling parah, "sejumlah rumah tersapu seluruhnya," kata seorang responden darurat kepada Yonhap.

Lebih dari 6.400 penduduk di kabupaten tengah Goesan diperintahkan mengungsi sejak Sabtu pagi, karena Bendungan Goesan mulai meluap dan menenggelamkan desa-desa dataran rendah di dekatnya, kata Kemendagri Korsel.

Beberapa orang yang dilaporkan hilang, dikhawatirkan telah hanyut saat sungai meluap di provinsi Gyeongsang Utara, kata kementerian tersebut.

Petugas penyelamat berjuang mencapai sekitar 19 mobil yang terjebak di terowongan bawah tanah di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara, di mana satu orang ditemukan tewas, menurut Yonhap.

Banjir bandang melanda daerah itu dengan cepat sehingga banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri. Ketinggian air tetap tinggi dan tidak jelas berapa banyak orang yang terjebak di dalam kendaraan mereka, lapor Yonhap.

Jumlah kematian diperkirakan akan meningkat di saat sejumlah lembaga pemerintah daerah sedang menilai dampak kerusakan secara nasional.

Semua layanan kereta reguler di seluruh Korea Selatan ditangguhkan mulai pukul 14.00 waktu setempat, meskipun kereta berkecepatan tinggi KTX tetap beroperasi dengan potensi penyesuaian jadwal, menurut Korea Railroad Corporation.

Badan Meteorologi Korea mengeluarkan peringatan hujan deras, mengatakan bahwa lebih banyak hujan diperkirakan akan terus mengguyur hingga Rabu pekan depan. Disebutkan bahwa kondisi cuaca ini dapat menimbulkan bahaya "besar."

Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mendesak para pejabat untuk mencegah luapan sungai dan tanah longsor, dan meminta dukungan untuk operasi penyelamatan dari kementerian pertahanan.

(***)