Menu

Rencana Jangka Panjang KLHK: Rehabilitasi 12,23 Juta Hektare Lahan

Azhar 19 Sep 2023, 13:36
Direktur Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nikolas Nugroho Surjobasuindro mengungkap rencana jangka panjang dalam rangka menjaga lingkungan. Sumber: detik.com
Direktur Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nikolas Nugroho Surjobasuindro mengungkap rencana jangka panjang dalam rangka menjaga lingkungan. Sumber: detik.com

RIAU24.COM - Direktur Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nikolas Nugroho Surjobasuindro membeberkan langkah panjang mereka dalam menjaga dan mengendalikan lingkungan.

Langkah itu dengan menargetkan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RUHL) dikutip dari detik.com, Senin 18 September 2023.

Bicara soal angka, KLHK menargetkan akan ada 12,23 juta hektare lahan yang bakal direhabilitasi.

Tambahnya, berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 23 Tahun 2021, sudah tidak ada batasan komoditas dalam melakukan rehabilitasi dalam kawasan hutan.


"Nah, ini juga dalam konteks komoditas saat ini untuk kawasan-kawasan di dalam hutan produksi maupun hutan lindung sudah tidak ada lagi pembatasan untuk jenis-jenis tertentu," sebutnya saat berada di acara talkshow dengan tema 'Menanam Harapan Energi Baru Terbarukan Melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan' di festival LIKE (Lingkungan-Iklim- Kehutanan-Energi Baru Terbarukan) di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno.

"Jadi kalau dulu sebelum Permen 23 ini keluar, itu ada batasan misalnya untuk kawasan hutan produksi, tanaman yang digunakan adalah 70% kayu-kayuan misalnya, 30% HHBK, kemudian untuk hutan lindung kebalikannya 70% HHBK dan 30% kayu-kayuan," ujarnya.

Angka yang baru saja dia sebutkan diatas juga merupakan upaya dalam mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT).

Upaya itu bertujuan menekan laju emisi hingga 29 persen tanpa dukungan internasional, dan 41 persen dengan bantuan dunia internasional di 2030 mendatang.

Pada saat yang sama, Peneliti BRIN Budi Leksono memberikan apresiasi terhadap rencana KLHK tersebut. Hal ini karena perlunya aksi nyata dalam melakukan rehabilitasi hutan dan lahan.

"Tadi disampaikan oleh Pak Niko bahwa ada 12 juta ha yang harus kita rehabilitasi dan ada komitmen terhadap dunia," ujarnya.

"Kemudian yang kedua bahwa ke depan net zero emission sudah menjadi komitmen dunia juga, Indonesia mencanangkan 2060, tetapi sebetulnya dunia mencanangkan 2050. Artinya apa, kalau kita tidak ada aktivitas mulai hari ini maka anak cucu kita tahun 2050 susah bernafas," sebutnya.