Menu

AS Menembak Jatuh Pesawat Tak Berawak Turki di Suriah Untuk Membela Diri

Amastya 6 Oct 2023, 11:51
Asap mengepul dari sebuah mobil setelah dugaan serangan Turki di Hasakah pada 5 Oktober 2023 /Reuters
Asap mengepul dari sebuah mobil setelah dugaan serangan Turki di Hasakah pada 5 Oktober 2023 /Reuters

RIAU24.COM Pentagon mengatakan pada hari Kamis (5 Oktober) bahwa pesawat tempur AS menembak jatuh pesawat tak berawak Turki yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan Amerika di Suriah.

Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan bahwa pasukan Amerika mengamati pesawat tak berawak melakukan serangan Kamis pagi, beberapa di antaranya berada di dalam zona operasi terbatas (ROZ) dekat Hasakeh.

"Komandan AS menilai UAV, yang sekarang berjarak kurang dari setengah kilometer dari pasukan AS, menjadi ancaman potensial," kata Ryder kepada wartawan.

"Pesawat tempur F-16 AS kemudian menembak jatuh UAV untuk membela diri," tambahnya.

Insiden itu terjadi ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan timpalannya dari Turki Yasar Guler pada hari Kamis, mendesak de-eskalasi di Suriah utara dan pentingnya mempertahankan kepatuhan ketat terhadap protokol de-konflik dan komunikasi melalui saluran militer ke militer yang mapan.

Mengonfirmasi percakapan itu, Ankara mengatakan dua pejabat membahas perkembangan terbaru di Suriah.

Kematian akibat serangan pesawat tak berawak di akademi militer Suriah naik menjadi 112

Sementara itu, serangan pesawat tak berawak di akademi militer Suriah telah menewaskan 112 orang sejauh ini, kantor berita AFP melaporkan Jumat pagi mengutip monitor perang.

Menurut tentara Suriah, organisasi teroris bersenjata menargetkan upacara kelulusan bagi para perwira akademi militer di pusat kota Homs.

Serangan itu dilakukan dengan drone bermuatan bahan peledak, menurut pernyataan militer, bersumpah untuk menanggapi dengan kekuatan penuh. Pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung mulai Jumat.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa 120 orang terluka. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres sangat prihatin atas serangan pesawat tak berawak dan penembakan balasan, kata juru bicaranya Stephane Dujarric.

Dalam sebuah pernyataan, utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengatakan, "Adegan mengerikan hari ini adalah pengingat akan perlunya segera mengurangi kekerasan, menuju gencatan senjata nasional dan pendekatan kooperatif untuk melawan kelompok-kelompok teroris yang terdaftar di Dewan Keamanan."

(***)