Menu

Militer Israel Klaim Mayat Sandera yang Diculik oleh Hamas Ditemukan di Gaza

Amastya 15 Oct 2023, 10:56
Tank dan kendaraan militer Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 14 Oktober 2023 /Reuters
Tank dan kendaraan militer Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 14 Oktober 2023 /Reuters

RIAU24.COM Militer Israel, pada hari Sabtu (14 Oktober), merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah menemukan mayat beberapa sandera yang diculik oleh kelompok militan Hamas selama operasi mereka di Gaza minggu ini.

"Kami telah menemukan dan menemukan beberapa mayat di perimeter di Jalur Gaza Israel yang diculik," kata seorang juru bicara militer, Letnan Kolonel Peter Lerner, dalam sebuah pengarahan.

Israel mengklaim bahwa setidaknya 120 orang disandera ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pekan lalu pada 7 Oktober yang merenggut nyawa sedikitnya 1.300 orang.

Militer Israel sejak serangan itu mengatur serangan lokal di Gaza untuk mendukung serangan udara di wilayah yang menurut pemerintah Hamas telah menewaskan sedikitnya 2.215 orang.

Lerner mengatakan mayat sandera ditemukan pada serangan kecil dan dekat perimeter ke Jalur Gaza.

Militer Israel telah melakukan serangan udara terhadap ribuan sasaran Hamas di Gaza, kata juru bicara itu.

"Mereka termasuk target kualitas seperti fasilitas drone, mereka termasuk fasilitas angkatan laut, mereka termasuk fasilitas komando dan kontrol, mereka termasuk semua fasilitas roket," kata Lerner.

"Penilaian kami menunjukkan bahwa saat ini Hamas berada dalam keadaan berantakan, mereka tidak tahu apa situasinya di atas tanah, mereka telah melarikan diri ke dalam terowongan," tambahnya.

Para pejabat lebih lanjut mengindikasikan bahwa warga sipil akan diberi lebih banyak waktu untuk meninggalkan utara wilayah itu menjelang serangan darat skala penuh yang diharapkan.

Lerner tidak mengatakan ada batas waktu untuk meninggalkan Gaza utara.

"Kami telah memperpanjang sekali lagi karena kami menyadari bahwa ada sejumlah besar orang yang perlu keluar. Kami terus mendorong penduduk di utara Jalur Gaza dan Kota Gaza untuk pergi ke selatan dan keluar dari bahaya."

Juru bicara kementerian luar negeri Lior Haiat mengatakan pada briefing bahwa Israel tidak menuntut agar warga Palestina meninggalkan Gaza tetapi hanya untuk keluar dari utara.

"Kami memberi mereka (warga sipil) waktu untuk melakukannya dan kami akan terus memberi warga sipil waktu untuk meninggalkan tempat-tempat yang kami pikir Hamas gunakan untuk infrastruktur mereka," kata Haiat.

(***)