Menu

AS Gagalkan Serangan Drone Terhadap Pasukan di Irak, Beberapa Jam Setelah Ledakan Rumah Sakit Gaza

Amastya 18 Oct 2023, 18:38
Tentara AS di Irak /Reuters
Tentara AS di Irak /Reuters

RIAU24.COM - Militer AS berhasil mencegah serangan terhadap pasukannya di Irak pada Rabu pagi (18 Oktober) dengan mencegat dua pesawat tak berawak satu arah yang bertujuan untuk menyerang pangkalan udara al Asad, tempat pasukan Amerika ditempatkan, lapor Reuters mengutip dua sumber.

Situasi ini menandai serangan pertama terhadap pasukan AS di Irak dalam lebih dari setahun.

Sementara para pejabat AS, yang memberikan informasi ini secara anonim kepada Reuters, tidak menentukan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, hal itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang aktivitas potensial dari kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia Barat karena perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

Serangan pesawat tak berawak itu digagalkan beberapa jam setelah sebuah rumah sakit Gaza yang mengklaim telah menewaskan ratusan orang membawa ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Pada hari-hari menjelang serangan itu, kelompok-kelompok bersenjata Irak yang bersekutu dengan Iran telah mengancam akan menargetkan kepentingan AS dengan rudal dan pesawat tak berawak jika AS campur tangan dalam perang Israel-Hamas.

"Rudal, pesawat tak berawak, dan pasukan khusus kami siap untuk mengarahkan serangan kualitatif pada musuh Amerika di pangkalannya dan mengganggu kepentingannya jika campur tangan dalam pertempuran ini," kata Ahmad Abu Hussein al-Hamidawi, kepala milisi Kataib Hizbullah, dilaporkan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Situasi ini telah menambah kompleksitas kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel, di mana ia bermaksud untuk menunjukkan dukungan bagi Israel dalam perangnya melawan Hamas.

Kehadiran pasukan AS saat ini di Irak

Amerika Serikat memiliki 2.500 tentara yang ditempatkan di Irak, dengan tambahan 900 di negara tetangga Suriah.

Misi mereka adalah untuk memberi saran dan membantu pasukan lokal dalam melawan ISIS, yang telah merebut wilayah signifikan di kedua negara pada tahun 2014.

Pada tahun-tahun sebelumnya, milisi yang didukung Iran di Irak secara teratur menargetkan pasukan AS di Irak dan kedutaan AS di Baghdad dengan serangan roket.

AS sebelumnya menuduh Kataib Hezbollah melakukan serangan terhadap kepentingan AS, meskipun kelompok itu membantah klaim ini.

(***)