Menu

Waduh, Perut Buncit di Usia 40-an Berisiko Tinggi Picu Alzheimer

Devi 24 Nov 2023, 18:20
Waduh, Perut Buncit di Usia 40-an Berisiko Tinggi Picu Alzheimer
Waduh, Perut Buncit di Usia 40-an Berisiko Tinggi Picu Alzheimer

RIAU24.COM - Sebuah studi baru menunjukkan pria yang berperut buncit berisiko tinggi mengidap Alzheimer. Peradangan dari lemak perut disebut terkait dengan tahap awal penyakit Alzheimer.

Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Radiological Society of North America, peneliti menyebut lemak perut atau lemak visceral (visceral fat) bisa terakumulasi di sekitar organ bahkan pada orang dengan BMI sehat, berpotensi menyebabkan perubahan pada otak beberapa dekade sebelum gejala penurunan kognitif terlihat. Lemak visceral ini berkaitan dengan peradangan sistemik dan tingkat insulin yang lebih tinggi yang keduanya dianggap terlibat dalam perkembangan Alzheimer

"Kita perlu beralih dari konsep tradisional tentang lemak tubuh, seperti BMI, dan benar-benar melihat secara spesifik bagaimana lemak didistribusikan untuk memahami risiko kesehatannya," kata penulis senior studi tersebut, Dr Cyrus Raji, ahli neuroradiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis.
 
Studi tersebut menemukan individu berusia 40-an dan 50-an dengan jumlah lemak perut tersembunyi memiliki jumlah protein abnormal atau amiloid lebih tinggi di bagian otak paling awal terjadinya Alzheimer.

"Ada juga perbedaan jenis kelamin, di mana laki-laki memiliki hubungan yang lebih tinggi antara lemak perut dan amiloid dibandingkan perempuan," kata Raji.

"Alasan pentingnya hal ini adalah karena pria memiliki lebih banyak lemak visceral dibandingkan wanita."

Studi ini juga menemukan hubungan antara lemak perut bagian dalam dan atrofi otak, atau berkurangnya materi abu-abu, di bagian pusat memori otak yang disebut hipokampus. Materi abu-abu otak berisi sebagian besar sel otak yang memberi tahu tubuh apa yang harus dilakukan. Materi putih terdiri dari serat, biasanya didistribusikan ke dalam kumpulan yang disebut saluran, yang membentuk hubungan antara sel-sel otak dan seluruh sistem saraf.

"Kami juga menemukan bahwa individu dengan jumlah lemak visceral yang lebih tinggi cenderung mengalami lebih banyak peradangan pada jalur materi putih yang tersebar luas di otak," kata penulis utama Dr. Mahsa Dolatshahi, peneliti pascadoktoral di Washington University School of Medicine. ***