Menu

Apa itu Redenominasi Rupiah? Berikut Penjelasan hingga Manfaat Jika RI Segera Terapkan Ini

Zuratul 12 Dec 2023, 15:30
Kenapa Mata Uang Indonesia masih miliki banyak nol ya?. (Ilustrasi)
Kenapa Mata Uang Indonesia masih miliki banyak nol ya?. (Ilustrasi)

RIAU24.COM - Pada Desember 2023, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika bergerak di kisaran Rp15.510. 

Hal ini mungkin lumrah bagi masyarakat Indonesia, namun bagaimana dengan negara luar?

Dilihat dari sisi terbalik, misal warga AS yang ingin wisata ke Bali dan perlu menukar dolar ke rupiah. 

Kemungkinan mereka akan tercengang melihat kecilnya besar jumlah uang yang didapat. 

Redenominasi Rupiah

Redenominasi ini menghilangkan satuan ribuan atau tiga angka nol dibelakang angka. 

Pada 2010, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution sempat senyap soal ini. 

Dan kembali dibuka pada 2017 saat dipimpin oleh Agus Martowardojo dan Menkeu Sri Mulyani dengan membawa RUU Redenominasi Mata Uang kepada Presiden dan diusulkan ke DPR. 

Tak di prioritaskan, agenda ini muncul lagi dalam program Legislasi Nasional jangka Menengah 2020-2024 dengan target berlaku efektif mulai tahun 2025. 

Mengenal Redenominasi 

Redenominasai ialah penyederhanaab mata uang tanpa mengurangi nilai tukarnya. 

Artinya, hanya jumlab digitnya saja yang dikurangi tanpa mereduksi kemampuannya membeli barang yang saam dengan sebelum nominalnya diperkecil. 

Tercatat, beberapa negara lain pernah melakukan redenominasi di masa lampau. 

Dalam satu abad terakhir lebih dari 60 negara yang pernah melakukan redenominasi, diantaranya termasuk Turki pads 2005, Zimbabwe 2009, venezuela 2008 dan 2018, Brasil 1994 dan Rusia 1998. 

Namun, secara historis berbagai negara yang melakukan redenominasi di masa lampau sebagaian besar di dorong oleh urgensi untuk menangani msalah hiperinflasi atau berada dalam kondisi perang. 

Manfaat Redenominasi 

Hal yang tidak urgent bukan berarti tidak penting.

Pertama, jika Indonesia melakukan redenominasi maka akan memudahkan proses administrasi dan pencatatan terhadap seluruh aktivitas perekonomian dan keuangan yang menggunakan mata uang rupiah. 

Kedua, menghemat banyak angka dalam dokumen. Meski terlihat sepele, hal ini mampu mengurangi penggunaan tinta dan kertas. 

Ketiga, menyelaraskan perekonomian Indonesia dengan negara-negara lain, terutama di tingkat regional dan membuat mata ruang rupiah terasa lebih bernilai. 

Hal ini membuat rupiah terasa lebih ringkas dan mudah dipahami di mata internasional. 

(***)