Menu

Korea Selatan: Korea Utara Telah Menembakkan Proyektil Balistik

Amastya 18 Dec 2023, 12:14
Penumpang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan roket luar angkasa, di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 24 Agustus 2023 /Reuters
Penumpang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan roket luar angkasa, di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 24 Agustus 2023 /Reuters

RIAU24.COM Korea Utara meluncurkan proyektil balistik pada hari Minggu (17 Desember), sebuah pernyataan oleh tentara Seoul berbunyi, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memperingatkan setiap serangan nuklir oleh Pyongyang akan mengarah pada akhir rezimnya.

"Militer kami mendeteksi dugaan rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari daerah Pyongyang menuju Laut Timur sekitar pukul 22:38 hari ini," kata Kepala Staf Gabungan Seoul, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Lebih lanjut ditambahkan bahwa militer telah memperkuat sikap waspadanya dan berbagi informasi mengenai rudal balistik Korea Utara dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Kementerian pertahanan Jepang juga menyatakan Korea Utara meluncurkan apa yang tampaknya menjadi rudal balistik, dengan penjaga pantainya menambahkan bahwa rudal itu tampaknya telah jatuh.

Kyodo News, mengutip sumber-sumber pemerintah Jepang yang tidak disebutkan namanya, mengatakan itu adalah rudal jarak pendek dan telah jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.

AS dan Korea Selatan memperingatkan Korea Utara

Amerika Serikat dan Korea Selatan mengeluarkan peringatan kepada Korea Utara bahwa segala jenis serangan nuklir terhadap Seoul dan Washington tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong Un.

"Pihak AS menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir oleh DPRK terhadap Korea Selatan akan disambut dengan tanggapan yang cepat, luar biasa, dan tegas," bunyi pernyataan itu.

Kedua sekutu mengadakan sesi kedua Kelompok Konsultatif Nuklir di Washington pada hari Jumat (15 Desember), di mana mereka membahas pencegahan nuklir jika terjadi konflik dengan Korea Utara.

Sebelumnya pada hari Minggu (17 Desember), seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Utara mengecam rencana AS dan Korea Selatan untuk memperluas latihan militer gabungan tahunan utama tahun depan untuk memasukkan latihan operasi nuklir dan memperingatkan tindakan balasan preemptive dan mematikan.

"Ini adalah deklarasi terbuka tentang konfrontasi nuklir untuk membuat penggunaan senjata nuklir terhadap DPRK menjadi fait accompli," kata pernyataan yang dibawa oleh kantor berita KCNA, menggunakan akronim resmi untuk Korea Utara.

(***)