Menu

Korban Tewas Gempa Jepang Jadi 98 Orang, 211 Lainnya Masih Hilang 

Zuratul 6 Jan 2024, 12:58
Potret Seorang Wanita Paruh Baya Menaiki Sepedanya di tengah Reruntuhan Rumah Akibat Gempa Jepang. (X/@Spinter998000)
Potret Seorang Wanita Paruh Baya Menaiki Sepedanya di tengah Reruntuhan Rumah Akibat Gempa Jepang. (X/@Spinter998000)

RIAU24.COM -Tim penyelamat menelusuri puing-puing sepanjang hari Sabtu, 6 Januari 2024, ketika fokus beralih pada penemuan jenazah ketimbang menemukan korban selamat. 

Lima hari setelah gempa bumi besar melanda Jepang tengah, dengan 98 orang dipastikan tewas.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 di Hari Tahun Baru 2024 diperkirakan meningkat. 

Dengan 211 orang di wilayah Ishikawa di pulau utama Honshu Jepang masih belum ditemukan, kata pihak berwenang.

Pekerjaan ribuan petugas penyelamat terhambat cuaca buruk – diperkirakan akan turun salju hari Minggu besok – dan jalan-jalan terkoyak retakan menganga serta tertimpa pohon dan bebatuan.

Dua wanita lanjut usia ditarik dari reruntuhan rumah mereka pada hari Kamis, namun sejak itu tidak ada lagi kabar mengenai penemuan penyintas.

Di Suzu, di mana puluhan rumah berada dalam reruntuhan, seekor anjing menggonggong saat tim AFP memfilmkan operasi pembersihan pada hari Jumat, yang merupakan tanda adanya penemuan korban gempa.

"Pelatihan anjing penyelamat bencana dimulai dengan sesuatu yang mirip dengan permainan petak umpet," kata pelatih anjing, Masayo Kikuchi, kepada kantor berita AFP.

"Akhirnya mereka dilatih menggonggong saat melihat ada orang di bawah reruntuhan," sambungnya.

Rumah-rumah yang berisi korban jiwa yang ditemukan akan ditandai dan dibiarkan begitu saja sampai petugas koroner dapat datang bersama kerabatnya untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.

Di kota pelabuhan, perahu nelayan tenggelam atau terangkat seperti mainan ke area pantai akibat gelombang tsunami yang juga dilaporkan menghanyutkan satu orang. 

Di dekat Wajima, kebakaran besar menghancurkan ratusan bangunan di hari pertama dan merobohkan gedung tujuh lantai.

(***)