Menu

Adik Kim Jong Un Klaim Korea Selatan Salah Menilai Suara Bahan Peledak Sebagai Tembakan Artileri

Amastya 7 Jan 2024, 20:00
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /Reuters
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /Reuters

RIAU24.COM Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membantah klaim yang dibuat oleh Korea Selatan bahwa Pyongyang menembakkan puluhan peluru artileri di dekat perbatasan mereka pada hari Sabtu (6 Januari).

Militer Seoul telah mengklaim bahwa Korea Utara menembakkan lebih dari 60 peluru artileri di dekat Pulau Yeonpyeong yang mendarat di zona penyangga, yang dibentuk berdasarkan perjanjian militer antar-Korea yang ditandatangani pada 19 September 2018, untuk mengurangi ketegangan perbatasan.

"Militer kami tidak menembakkan satu peluru pun ke wilayah perairan," kata Kim Yo Jong seperti dikutip oleh kantor berita negara KCNA.

Dia menambahkan bahwa militer malah meledakkan bahan peledak yang mensimulasikan suara tembakan 60 kali dan menyaksikan reaksi pasukan Korea Selatan yang mengira mereka sebagai rudal.

"Hasilnya persis seperti yang kami harapkan. Mereka salah menilai suara bahan peledak sebagai tembakan, menganggap itu adalah provokasi tembakan artileri, dan tanpa malu-malu membuat kebohongan," tambahnya.

"Di masa depan, mereka akan salah menilai bahkan suara gemuruh guntur di langit utara sebagai tembakan artileri dari militer kita," katanya.

Korea Selatan memperingatkan warga sipil

Khususnya, Korea Selatan pada hari Jumat mengatakan kepada warga sipil di Pulau Yeonpyeong, yang terletak sekitar 115 km sebelah timur Seoul dalam hal jarak udara, untuk mengungsi setelah Korea Utara menembakkan sekitar 200 peluru artileri di lepas pantai baratnya.

"Sekitar 200 tembakan dilepaskan oleh Korea Utara (dekat) Pulau Yeonpyeong," kata seorang pejabat kementerian pertahanan pada sebuah briefing.

Beberapa jam kemudian, kementerian pertahanan Korea Selatan menggambarkannya sebagai tindakan provokatif dan mendesak Korea Utara untuk berhenti, memperingatkan Seoul akan mengambil tindakan yang tepat sebagai tanggapan.

Peluru dilaporkan tercebur ke zona penyangga maritim di utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim de facto antara kedua Korea di Laut Kuning.

Pada Minggu sore (7 Januari), laporan media Korea Selatan, mengutip sumber-sumber militer, mengklaim bahwa Korea Utara sekali lagi melepaskan tembakan ke laut utara pulau Yeonpyeong.

(***)