Menu

Mahfud Md: Mayoritas Warga Tak Anggap Debat Capres Serang Personal Itu 

Zuratul 10 Jan 2024, 10:19
Mahfud Md: Mayoritas Warga Tak Anggap Debat Capres Serang Personal Itu. (X/Foto)
Mahfud Md: Mayoritas Warga Tak Anggap Debat Capres Serang Personal Itu. (X/Foto)

RIAU24.COM -Calon wakil presiden (cawpres) nomor urut 3 Mahfud MD tak ambil pusing soal pendapat Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Dimaan sebelumnya Jokowi menyebut debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1) kemarin tidak edukatif karena banyak serangan yang bersifat personal.

"Ya, ndak apa-apa Pak Jokowi punya tanggapan begitu. Tapi kalau saya ndak ada serangan personal itu," kata Mahfud di Royal Ambarrukmo, Sleman, DIY, Selasa (9/1).

"Ya, memang calon presiden itu orangnya personal, jadi yang ditanya ya kebijakannya kalau dalam jabatan," sambung Menko Polhukam itu.

Mahfud pun mengklaim, banyak pihak beranggapan jika dalam momen debat kemarin tak ada pertanyaan yang bersifat menyerang personal, termasuk kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Kan, rakyat Indonesia ini ada 270 juta kepala dengan 204 juta kepala pemilih. Jadi kalau ada yang berpendapat kalau itu serangan personal itu boleh saja, tapi sebagian besar rakyat Indonesia ndak menganggap itu serangan personal. Itu debat biasa aja," paparnya.

Debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1) menjadi sorotan lantaran dinilai berjalan panas. 

Debat alot itu terlihat kala capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saling melontarkan komentar pedas.

Anies dan Prabowo saling mengkritik dan menuding atas sejumlah persoalan mulai dari kode etik, kepemilikan tanah, hingga alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam satu sesi debat, Anies menyinggung soal dugaan praktik korupsi alutsista dan 'orang dalam' di Kementerian Pertahanan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang merevisi batas umur capres-cawapres yang dianggap memberi jalan Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024.

"Ketika ada pelanggaran etika, dan bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika. Artinya ada kompromi soal standar etika. Ini fakta. Dan dalam debat bapak mengolok-olok soal etika, saya tidak tega mengulanginya [pernyataan Prabowo]. Pertanyaannya apa penjelasan Pak Prabowo soal itu semua?" ucap Anies bertanya kepada Ketum Gerindra tersebut.

Pertanyaan Anies itu disambut riuh penonton debat. Mendengar pernyataan Anies, Prabowo pun terlihat kesal. 

Menteri Pertahanan RI itu sampai menyebut Anies tak pantas bicara soal etik sebab Anies sendiri tak mencontohkan etika yang baik.

"Saya rasa Anda menyesatkan. Saya boleh berpendapat kan? Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena Anda memberi contoh tidak baik soal etik," jawab Prabowo.

Debat yang berlangsung panas itu pun mengundang respons Presiden Jokowi. 

Ia berpendapat, debat yang berlangsung tak edukatif karena dinilai banyak serangan yang bersifat personal. Ia pun meminta KPU mengevaluasi format debat.

"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," kata Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1).

(***)