Menu

Museum Utama New York Akan Hentikan Pameran Penduduk Asli Amerika Karena Peraturan Baru

Amastya 27 Jan 2024, 12:33
Zuni memetakan lukisan seni
Zuni memetakan lukisan seni "K'yawakwayina: we (Waterways)" oleh Edward Wemytewa (L) dan "Ho'n A: wan Dehwa: we (Our Land) oleh Ronnie Cachini (R) dipajang dalam pameran "A: shiwi A: wan Ulohnanne — The Zuni World" 17 Oktober 2013 di American Museum of Natural History di New York /AFP

RIAU24.COM Museum Sejarah Alam Amerika New York telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup dua aula utama untuk mematuhi peraturan federal baru yang mengamanatkan museum untuk mendapatkan persetujuan dari suku-suku asli Amerika sebelum menampilkan benda-benda yang terkait dengan mereka atau bahkan melakukan penelitian tentang mereka.

Pengumuman itu dibuat pada hari Jumat (26 Januari) oleh presiden museum dalam sebuah surat kepada staf museum.

"Aula yang kami tutup adalah artefak dari era ketika museum seperti kami tidak menghormati nilai-nilai, perspektif, dan memang kemanusiaan bersama masyarakat adat," kata Sean Decatur, presiden museum.

“Tindakan yang mungkin terasa tiba-tiba bagi sebagian orang mungkin tampak sudah lama tertunda bagi orang lain," tambahnya.

Aula yang ditutup museum memiliki galeri yang didedikasikan untuk Eastern Woodlands dan Great Plains. Mereka akan ditutup akhir pekan ini. Museum ini juga akan mencakup beberapa etalase lain yang berisi barang-barang budaya asli Amerika.

Aturan federal telah berlaku bulan ini.

Halaman: 12Lihat Semua