Menu

Tahukah Anda: Inilah Penyebab Mengapa Sambaran Petir Bisa Picu Kematian Mendadak

Devi 11 Feb 2024, 11:39
Tahukah Anda: Inilah Penyebab Mengapa Sambaran Petir Bisa Picu Kematian Mendadak
Tahukah Anda: Inilah Penyebab Mengapa Sambaran Petir Bisa Picu Kematian Mendadak

RIAU24.COM - Heboh seorang pria asal Subang, Septian Raharaja (34) meninggal dunia karena tersambar petir. Kejadian tersebut menimpa Septian ketika ia sedang bermain sepakbola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung pada Sabtu (10/2/2024).
Berkaitan dengan hal tersebut, sebenarnya seberapa bahaya efek dari sambaran petir? Dikutip dari Fox Weather, petir dapat membahayakan tubuh manusia melalui sifat kelistrikan dan panas ekstrem yang ditimbulkannya.

Meskipun secara teknis petir tidak memiliki suhu, arus listrik dari petir dapat memanaskan udara di sekitarnya dan benda apapun yang dilewati hingga lima kali lebih panas daripada permukaan matahari. Kondisi tersebut dapat menyebabkan luka bakar tingkat satu dan dua.

Luka bakar yang dialami oleh korban juga bisa terjadi akibat pakaian yang digunakan. Sambaran petir membakar pakaian sehingga korban mengalami luka bakar.

Suhu di sekitar sambaran petir juga dapat menyebabkan gelombang kejut yang melemahkan. Ketika udara di sekitar petir dengan cepat memanas dan kemudian mendingin, hal itu dapat menciptakan kekuatan ledakan yang mampu menghempaskan korban sambaran petir.

Menurut National Institues of Health, gelombang kejut tersebut dapat menyebabkan trauma fisik yang parah, mengakibatkan pendarahan internal, gegar otak, patah tulang tengkorak, hingga kerusakan pada tulang belakang.

Selain sifat termal yang dimiliki oleh petir, bahaya sambaran petir pada tubuh manusia juga dapat timbul dari efek kelistrikannya.

Tubuh secara alami dipenuhi listrik yang tercipta ketika muatan listrik melewati membran sel. Pergerakan sinyal listrik inilah yang memungkinkan informasi bergerak ke seluruh sistem saraf, sistem yang melibatkan otak, dan jalur saraf yang terjalin di seluruh tubuh.

Ketika petir menyambar dan mencapai sistem saraf, maka secara langsung dapat merusak sel-sel saraf, menyebabkan kelumpuhan sementara, dan menyebabkan pecahnya arteri dan pembuluh darah di otak.

 Listrik dari petir juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada sistem kardiovaskular, sistem yang mencakup jantung dan pembuluh darah. Sambaran listrik dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari yang seharusnya, sehingga mengganggu jumlah darah yang mengalir ke seluruh tubuh.

Otot jantung juga bisa memar dan membuat aorta atau arteri terbesar di tubuh bisa terluka. Sambaran petir dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak, seperti yang sering terjadi pada sambaran petir secara langsung.

Karena gangguan petir pada sistem saraf dan kardiovaskular, hal ini menimbulkan 'efek riak' pada seluruh tubuh, misalnya pada sistem pernapasan. Sambaran petir dapat menyebabkan sistem pernafasan terhenti.

Korban yang selamat dari sambaran petir mungkin menderita gangguan pergerakan dan kerusakan saraf seumur hidup. Misalnya seperti katarak, cedera pada saraf optik, serta kerusakan pada telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan vertigo, tinnitus, kelumpuhan saraf wajah, dan tuli. ***