Menu

Politikus PDIP Conelis Viral usai Hina Prabowo Sebut Seperti Binatang 

Zuratul 13 Feb 2024, 10:12
Politikus PDIP Conelis Viral usai Hina Prabowo Sebut Seperti Binatang. (X/Foto)
Politikus PDIP Conelis Viral usai Hina Prabowo Sebut Seperti Binatang. (X/Foto)

RIAU24.COM Politikus PDIP yang juga merupakan mantan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, viral karena diduga menghina Prabowo Subianto. 

Cornelis dalam video yang beredar menyebut Prabowo mirip binatang. 

Atas tindakannya tersebut Cornelis dilaporkan ke Bawaslu. 

Dilansir dari detikNews, Selasa (13/2/2024), dalam video viral yang beredar, Cornelis dinarasikan menghina Prabowo dengan sebutan mirip seperti binatang. Ia menyampaikan hal itu menggunakan bahasa khas daerah setempat.

Advokat LISAN lantas melaporkan Anggota DPR RI Fraksi PDIP itu ke Bawaslu. 

Dia disebut telah menghina calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan kata-kata kasar.

"Bahasanya sangat kasar dan sangat biadab untuk menyudutkan Pak Prabowo dengan menyamakan Pak Prabowo dengan salah satu binatang. Kemudian juga mengejek kondisi fisik Pak Prabowo," kata Ketua LISAN Hendarsam Marantoko di Bawaslu, Jakarta Pusat.

Hendarsam mengatakan pernyataan kasar dari Cornelis itu termuat dalam sebuah video yang tersebar di grup-grup WhatsApp. 

Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, Cornelis yang berbicara dengan bahasa daerah diduga menghina Prabowo.

"Sudah kami pastikan yang bicara beliau dalam bahasa daerah yang sudah juga ada teks terjemahannya," katanya.

Penjelasan Cornelis

Cornelis buka suara terkait video viral tersebut. 

Politikus PDIP itu menyebut pernyataannya itu sebenarnya bukan untuk konsumsi publik.

"Saya juga nggak tahu itu siapa yang merekam, kami kampanye, kami kan jelaskan satu-satu calon apa kekurangannya. (Siapa) Sebarkan itu saya pun ndak ingat," kata Cornelis saat dihubungi, Senin (12/2/2024).

"Cuma kan sudah digoreng, sudah digoreng. Di internal, di internal saja (percakapannya), internal Dayak. Kami kan analisis satu caleg, satu ini, satu capres ini begini, begini, begini. Nah baru kita tentukan pilihan," ujar Cornelis.

"Itulah, kan saya ndak tahu persoalan mana yang boleh diviralkan, mana ndak boleh. Ini kan yang menyebarkan ini kena juga ini, ndak izin kami. Moto-nya nggak izin, kan dilarang," sambungnya.

Lebih lanjut, Cornelis menyebut siap jika pernyataannya dilaporkan ke Bawaslu. 

"Dilarang rekam, dilarang foto, dilarang sebarkan, itu hanya untuk internal kelompok Dayak. Yang bisa menerjemahkan ya saya sendiri apa maksudnya, bukan orang lain. Kita sudah beri peringatan ini tidak boleh diekspos, tidak boleh dimasukkan media sosial karena nanti tanggapan orang itu lain, sudah kami kasih tahu sudah," ujarnya.

(***)