RIAU24.COM - Kelompok pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran pada hari Sabtu (9 Maret) mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal curah Propel Fortune di Teluk Aden.

"Angkatan laut dan angkatan udara Angkatan Bersenjata Yaman melakukan dua operasi militer khusus. Operasi pertama menargetkan kapal Amerika ‘Propel Fortune’ di Teluk Aden dengan sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai," kata juru bicara militer kelompok itu Yahya Sarea dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Operasi kedua menargetkan sejumlah kapal perusak perang Amerika di Laut Merah dan Teluk Aden dengan 37 drone, dan kedua operasi berhasil mencapai tujuan mereka," tambah Sarea.

Pemberontak Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak November.

Kelompok itu menyebut serangan itu sebagai kampanye solidaritas dengan Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Angkatan Laut AS menembak jatuh 15 UAV di wilayah Laut Merah

Sementara itu, kapal dan pesawat Angkatan Laut AS menembak jatuh 15 kendaraan udara tak berawak (UAV) yang diluncurkan oleh Houthi Yaman di wilayah Laut Merah, laporan Komando Pusat AS (CENTCOM).

Militer menanggapi serangan besar-besaran yang diluncurkan oleh  Houthi yang didukung Iran ke Laut Merah dan Teluk Aden antara pukul 4 pagi dan 6:30 pagi (13.00-15.30 GMT).

“UAV bertekad untuk menghadirkan ancaman yang akan segera terjadi terhadap kapal dagang, Angkatan Laut AS, dan kapal koalisi di wilayah tersebut," katanya.

Serangan Houthi di Kapal Komersial Dekat Yaman Tewaskan 3 Orang

Sebuah rudal dari Yaman pada hari Rabu menghantam sebuah kapal curah di Teluk Aden yang menewaskan tiga orang dan melukai empat lainnya.

Insiden itu menandai pertama kalinya ketika korban jiwa akibat serangan Houthi di Laut Merah atau Teluk Aden merenggut nyawa.

Kapal yang diserang diidentifikasi sebagai True Confidence berbendera Barbados. Itu dihantam di Teluk Aden sekitar pukul 11:30 (GMT), menurut militer AS.

Kapal itu ditinggalkan dan hanyut dengan api di atas kapal setelah pemogokan.

"Serangan sembrono oleh Houthi ini telah mengganggu perdagangan global dan merenggut nyawa pelaut internasional," kata Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi di Asia Barat.

(***)