Menu

Polisi Ungkap Alasan Satu Keluarga Bunuh Diri di Malang, Tinggalkan Pesan Dicermin untuk Sang Anak

Zuratul 13 Mar 2024, 10:42
Teka-Teki Tragedi Satu Keluarga Bunuh Diri di Malang Terungkap,Polisi Sebut Karena Hal Ini...
Teka-Teki Tragedi Satu Keluarga Bunuh Diri di Malang Terungkap,Polisi Sebut Karena Hal Ini...

RIAU24.COM -Belakangan kasus bunuh diri satu keluarga menjadi perbincangan hangat di media. 

Teka-teki pemicu keluarga guru SD di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang tersebut pun terungkap. 

Temukan titik cerah, Polisi menyebut motif para korban mengakhiri hidup karena persoalan beban utang.

Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD), sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, motif tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan beberapa saksi. Di mana para saksi itu pernah didatangi WE (korban) untuk meminjam uang.

"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Gandha kepada wartawan di Mapolsek Pakis, Rabu (13/12/2023).

Meski demikian, polisi belum mengetahui secara detail berapa utang yang dimiliki oleh WE tersebut. 

Namun, bisa dipastikan faktor yang mendorong satu keluarga bunuh diri karena beban utang yang dimiliki.

"Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," terang Gandha.

Gandha mengaku sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap tabir kematian satu keluarga tersebut. 

Saksi-saksi tersebut, salah satunya adalah AKE, putri WE yang selamat.

"Saksi sudah kita mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban," terangnya.

Selain motif bunuh diri, polisi juga mengungkapkan bagaiman kronologi aksi nekat satu keluarga tersebut. 

Hal ini didasarkan dari pemeriksaan jenazah serta hasil olah TKP di lokasi.

Gandha menyebut korban ibu dan anak diketahui meninggal terlebih dahulu dengan menenggak obat nyamuk. Ini sesuai ciri-ciri mulut berbusa. 

"Dari fakta hasil olah TKP bisa dilihat bahwa kurun waktu kematian dari tiga korban, baik Bapak WE, Ibu SU, anak RY ini kesimpulan sementara hasil olah TKP yaitu untuk ibu SU dan RY kemungkinan meninggal dunia lebih dahulu," jelas Gandha.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. 

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

(***)