Menu

Tim Hukum AMIN Tuding Presiden Jokowi Dibalik Menangnya Prabowo-Gibran 

Zuratul 27 Mar 2024, 11:20
Tim Hukum AMIN Tuding Presiden Jokowi Dibalik Menangnya Prabowo-Gibran. (X/Foto)
Tim Hukum AMIN Tuding Presiden Jokowi Dibalik Menangnya Prabowo-Gibran. (X/Foto)

RIAU24.COM - Ari Yusuf Amir, advokat senior yang menjadi Ketua Tim Hukum AMIN, menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki andil dalam Pilpres 2024 ini. 

Jokowi disebut ikut campur tangan dalam pemilihan presiden dengan mendukung salah calon pasangan, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Tudingan ini dibacakan oleh Ari dalam Sidang Perkara Nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 membahas mengenai sengketa hasil Pilpres 2024.

"Keterlibatan Presiden Joko Widodo untuk memenangkan anak kandungnya menjadi perhatian internasional," tegasnya, Rabu (27/3/2024).

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite HAM PBB (CCPR UN) Bacre Waly Ndiaye yang mempertanyakan netralitas Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024. 

Menurut Ari, Ndiaye menilai Jokowi terlibat mengkondisikan Pemilu, sehingga pesta demokrasi ini berlangsung tidak netral, merusak asas jujur dan adil. Ini dinilai melanggar UUD 1945.

Ari menegaskan Ndiaye menyoroti tiga hal. Pertama, putusan MK mengenai syarat usia calon presiden dan wakil presiden yang diubah di menit akhir pendaftaran.

"Sehingga anak presiden yang belum mencapai 40 tahun pun dapat ikut pencalonan," tegasnya.

Kedua, Ndiaye mempertanyakan apa saja langkah yang ditetapkan tidak bisa memastikan seluruh pejabat negara, termasuk Presiden, tidak memberikan sikap berlebihan terhadap Pemilu.

Terakhir, Ndiaye bertanya apakah pemerintah sudah menggelar penyelidikan guna mengusut dugaan intervensi terhadap Pemilu tersebut.

Adapun, Ndiaye mengemukakan tiga hal ini di dalam Sidang Komite HAM PBB, di Jenewa, pada Selasa (12/3/2024). Sejumlah pertanyaan ini ditujukan kepada delegasi Indonesia, terkait hak bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam Pemilu RI.

Atas hal ini, Ari mengatakan dugaan malpraktik dalam Pemilu. 

"Ini berawal dari ambisi Presiden Joko Widodo untuk melanggengkan kekuasaannya," ucapnya. 

Keterlibatan Jokowi ini, dinilai Ari menguntungkan Pasangan Calon No.2 sehingga suaranya melejit tinggi. 

(***)