Menu

China Membangun Jalur Kereta Api Utama di Aljazair, Apa Untungnya Bagi Beijing?

Amastya 10 Apr 2024, 04:58
Gambar representatif /net
Gambar representatif /net

RIAU24.COM China sedang mengerjakan jalur kereta api sepanjang 575 km, yang bertujuan untuk menghubungkan salah satu tambang bijih besi terbesar di dunia ke jaringan kereta api nasional di Aljazair.

Proyek Gara Djebilet bertujuan membangun 6.000 km rel kereta api di seluruh negara Afrika Utara.

China Railway Construction Corporation (CRCC) bekerja sama dengan Travaux Publics, yang merupakan insinyur sipil milik negara, untuk proyek ini.

Rute ini akan menghubungkan tambang bijih besi Gara Djebilet di provinsi Tindouf di barat daya Aljazair dengan Zona Industri Dumiat di wilayah Bechar, yang dekat dengan perbatasan Maroko.

Rute ini akan memiliki 40 stasiun, maka selain konektivitas, juga akan menyediakan jaringan transportasi utama ke daerah-daerah terpencil di provinsi ini dan akan meningkatkan standar hidup dan menciptakan peluang ekonomi bagi individu.

Khususnya, Aljazair juga membutuhkan cara mudah untuk mengangkut bijih besi.

Tahun lalu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan bahwa kemitraan Aljazair dengan China akan mendorong pembangunan ekonomi di seluruh negeri, mulai dari perumahan hingga proyek infrastruktur utama lainnya seperti jalan raya dan bendungan.

Sejak memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada tahun 1962, negara Afrika telah mengambil serangkaian keputusan untuk pembangunan ekonomi.

Ini sebagian besar tetap bergantung pada kapasitas produksi minyak dan gasnya tetapi sekarang berusaha menarik investasi asing dalam upaya untuk mendiversifikasi ekonominya.

Untuk mengarahkan ekonomi, Aljazair telah memperkuat hubungannya dengan China, serta Rusia, yang telah menjadi pemasok senjata utama untuk Aljazair.

Hubungan yang muncul datang pada saat Uni Eropa dan Amerika Serikat ragu-ragu untuk terlibat dengan Beijing dan Moskow.

Apa untungnya bagi China?

Di satu sisi, Aljazair menyaksikan perkembangan infrastruktur, di sisi lain, proyek tersebut dapat membantu China mengurangi risiko pasokan bijih besinya.

Pemerintah Aljazair telah mengungkapkan bahwa Gara Djebilet adalah salah satu tambang bijih besi terbesar di dunia, dengan cadangan 3,5 miliar ton, yang telah muncul sebagai peluang bagi Beijing yang mengimpor hampir semua bijihnya hanya dari dua negara – Australia (79 persen) dan Brasil (19 persen) saat ini.

Total produksi baja mentah dunia hampir 1,9 miliar ton pada tahun 2022, dengan negara penghasil baja terbesar, saat ini China, menyumbang 54 persen dari produksi baja dunia pada tahun 2022.

Oleh karena itu, Aljazair ternyata menjadi pilihan mudah China untuk mendapatkan bijih besi di tengah hubungan ekonomi dan diplomatik yang tegang dengan Australia.

(***)