Siapakah Sosok yang Ingin Pisahkan Prabowo dan Jokowi?
RIAU24.COM -Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba menyatakan ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Lantas, siapa pihak yang dimaksud Prabowo?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini, secara gamblang, tak ada yang mau memisahkan kedua tokoh tersebut.
Namun, Adi memandang ada publik yang ingin Prabowo lepas dari kesan di bawah bayang-bayang Jokowi.
"Secara eksplisit tak ada yang mau memisahkan Prabowo dengan Jokowi. Tapi, kalau melihat percakapan netizen di ruang publik, yang tak happy dengan kedekatan Prabowo dan Jokowi pendukung Anies dan Ganjar. Dalam arti, saat ini Prabowo sudah jadi presiden yang mesti menunjukkan sikap orisinalitas Prabowo sebagai presiden dan mesti jaga jarak dengan Jokowi," kata Adi saat dihubungi, Rabu (12/2/2025).
"Karena ada kesan Prabowo masih di bawah bayang-bayang Jokowi. Itu pembicaraan netizen dan kelompok kritis. Publik berharap kesan itu hilang tentu dengan jaga jarak dengan Jokowi," sambungnya.
Adi juga menyoroti PDIP yang selalu di bawa-bawa ketika berbicara mengenai keakraban Prabowo dan Jokowi.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena pertemuan antara Prabowo dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tak kunjung direalisasikan.
"Entah kenapa cuman PDIP yang selalu di-mention tapi jawabannya mungkin karena pertemuan Prabowo dan Mega tak kunjung terjadi karena faktor Jokowi yang masih mesra dengan Prabowo. Itu artinya, ada dugaan kalau hubungan Prabowo dan Jokowi renggang, itu jadi momen mega jumpa Prabowo. Wajar jika PDIP kerap dikait-kaitkan," ucapnya.
Namun, Adi menilai Prabowo dan Jokowi bakal sulit dipisahkan sekalipun program prioritas kedua pimpinan itu sangat berbeda.
Jika Jokowi lebih menekankan pembangunan infrastruktur, maka Prabowo lebih mengupayakan program yang sifatnya populis pro rakyat, misalnya Makan Bergizi Gratis.
"Secara politik susah kita semua lihat Prabowo pisah sama Jokowi karena saat ini keduanya masih bulan madu politik, termasuk juga mazhab Prabowo yang merangkul semuanya sebagai upaya menciptakan stabilitas politik. Tampilan luarnya sudah keduanya dipisahkan. Tapi secara program, Prabowo dan Jokowi sangat berbeda," terangnya.
"Era Jokowi terlihat jorjoran pendanaan infrastuktur, Prabowo justru efisiensi dan penyesuaian. Nah ini yang luput dilihat publik bahwa secara program keduanya berbeda. Publik mau lihat Prabowo dan Jokowi tampak tak akur di depan publik," sambungnya.
(***)