Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Memeriksa Proyek Kapal Selam Bertenaga Nuklir
Kim mengatakan bahwa negara itu tidak akan tahan dengan tindakan militer angkatan laut dan bawah air musuh, termasuk pengerahan aset strategis.
Dia menambahkan bahwa pertahanan maritim Korea Utara tidak akan terbatas pada wilayah tertentu tetapi sebaliknya akan mencakup sebanyak yang diperkirakan diperlukan untuk menjaga perdamaian.
Menurut KCNA, Kim mengatakan, kemampuan pertahanan laut negara itu akan ditampilkan sepenuhnya di perairan yang diperlukan tanpa batasan dan pengembangan angkatan laut menjadi kekuatan elit dan bersenjata nuklir merupakan konten penting dalam strategi pengembangan pertahanan nasional.
Media pemerintah Korea Utara pada tahun 2023 melaporkan peluncuran kapal selam serang nuklir taktis pertama negara itu. Namun, militer Korea Selatan mengatakan pada saat itu bahwa kapal itu mungkin tidak beroperasi.
Nuclear Threat Initiative, sebuah think tank yang berbasis di AS, mengatakan bahwa Korea Utara diperkirakan memiliki antara 64 dan 86 kapal selam, salah satu armada terbesar di dunia.
(***)