Hijau Itu Nyata: Dari Ujung Kampung ke Panggung Dunia
Dari ladang-ladang kecil hingga kebun rakyat, lahir praktik pertanian organik, budidaya madu hutan, dan pengolahan rotan yang memberikan nilai ekonomi nyata—tanpa harus mengorbankan kelestarian.
Transformasi itu tak berdiri sendiri. Di belakangnya ada visi besar bertajuk APRIL2030, komitmen berjangka panjang untuk mencapai nol emisi karbon bersih, tanpa deforestasi, dan pengelolaan lanskap secara terpadu dalam skala besar.
“Keberlanjutan bukan cuma tanggung jawab, tapi fondasi bisnis masa depan,” kata Sihol Aritonang, Presiden Direktur RAPP. “Ekonomi hijau membuka peluang besar untuk inovasi, kesejahteraan, dan daya saing global.”
Langkah itu diwujudkan dalam bentuk nyata: pemantauan satelit untuk mencegah kebakaran hutan, penggunaan drone untuk pemetaan lahan, dan transisi ke energi terbarukan di berbagai lini operasional. Siak, dengan hamparan hutan tropis dan kultur masyarakat agrarisnya, menjadi lokasi penting dalam implementasi program ini.
Sementara itu, Asia Pacific Rayon (APR)—unit bisnis lain dari grup ini—menjadi pelopor industri tekstil berkelanjutan di Asia Tenggara. Dengan menggunakan serat alami dari hutan yang dikelola secara lestari, APR tak hanya mengurangi jejak karbon industri fashion, tetapi juga membuka ribuan lapangan kerja lokal, termasuk di Siak.
Perubahan sosial dan ekologis di Siak tak akan menggema tanpa peran media. Melalui Anugerah Jurnalistik APRIL-APR (AJAA 2025), para jurnalis diajak menyusuri desa-desa binaan untuk merekam cerita yang jarang tersorot kamera: perempuan kepala kelompok tani, anak muda yang berbisnis olahan rotan, hingga komunitas pengolah madu hutan.