Menu

Hijau Itu Nyata: Dari Ujung Kampung ke Panggung Dunia

Lina 18 Apr 2025, 08:52
Hijau Itu Nyata: Dari Ujung Kampung ke Panggung Dunia
Hijau Itu Nyata: Dari Ujung Kampung ke Panggung Dunia

“Saya kira ini cuma liputan lapangan biasa,” ujar Maria Simorangkir, jurnalis lepas dan finalis AJAA tahun lalu. “Tapi saya pulang dengan perspektif baru: bahwa solusi iklim bisa dimulai dari desa.”

AJAA bukan sekadar kompetisi, tetapi platform kolaborasi antara jurnalis, komunitas, dan perusahaan dalam menyuarakan pentingnya keberlanjutan dari sisi kemanusiaan. Bukan dari angka dan grafik, tapi dari wajah, kerja keras, dan harapan masyarakat.

Kabupaten Siak, dengan sejarah panjang sebagai pusat Kesultanan Melayu dan kekayaan alamnya, kini berdiri di persimpangan antara tradisi dan transisi. Hutan-hutan di sekitarnya tak lagi hanya dilihat sebagai ladang eksploitasi, tetapi sebagai benteng terakhir dalam menghadapi krisis iklim.

“Dulu saya cuma mikir makan hari ini,” ujar Surono sambil memandang anaknya yang berlari di antara pohon. “Sekarang saya mikir, bisa nggak anak saya nanti tetap lihat hutan ini?”

Pertanyaan itu kini hidup di banyak benak warga Siak. Kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan media membentuk budaya baru: menempatkan keberlanjutan bukan di pinggir, tetapi di pusat peradaban.

Melalui pengelolaan lanskap berkelanjutan, APRIL dan APR telah membuktikan bahwa menjaga hutan bukan hanya mungkin, tetapi menguntungkan—secara sosial, ekonomi, dan ekologis.

Halaman: 234Lihat Semua