Akankah Tarif Trump Memicu Resesi Global? Berikut Hasil Survei Ekonom Dunia
Menurut laporan Departemen Perdagangan AS pada April 2025, PDB negara itu berkontraksi sebesar 0,3 persen pada kuartal pertama penyusutan ekonomi pertama dalam tiga tahun.
Impor turun 2,8 persen, mencerminkan melemahnya permintaan domestik, sementara ekspor turun 3,6 persen, menunjukkan berkurangnya daya saing global karena tarif pembalasan.
Sebagai tanggapan, Tiongkok memberlakukan tarif balasan yang tinggi, yang mendorong perusahaan multinasional memangkas perkiraan pendapatan dan menunda rencana ekspansi.
Meskipun Gedung Putih telah mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari pada tarif yang paling agresif, analis mengatakan kerusakan pada kepercayaan bisnis sudah terjadi.
"Sulit bagi perusahaan untuk membuat rencana bahkan tiga bulan ke depan," kata James Rossiter, Kepala Strategi Makro Global di TD Securities.
"Apalagi membayangkan seperti apa lima tahun ke depan," seperti dikutip Reuters pada bulan April.