Hari Teh Internasional: Begini Strategi PalmCo PalmCo Kembalikan Kejayaan Komoditas Teh
“Posisi exclude impairment, setelah lebih satu dasawarsa merugi, komoditas karet mampu membukukan laba bersih unaudit tahun 2024 sebesar Rp 14 miliar,” katanya lagi.
Disampaikannya pencapaian tersebut patut disyukuri sebab tanaman yang oleh PalmCo di olah menjadi produk Standard Indonesian Rubber dan Ribbed Smoke Sheet itu telah berkontribusi menekan losis dan berkontribusi hingga Rp 310 miliar jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Sementara untuk teh, khususnya di Sumatera Utara, menurut Jatmiko juga telah mampu menunjukkan hasil positif setelah lebih 25 tahun tidak pernah memperoleh laba.
“Teh sudah mampu mencatatkan laba untuk pertama kalinya sejak tahun 1996,” tukas Jatmiko.
Terkait industri teh, menurut Asosiasi Teh Indonesia (ATI), akibat kenaikan impor dan penurunan ekspor teh, maka selama 15 tahun terakhir industri teh di dalam negeri mengalami penurunan baik dari segi luas areal dan produksinya. Luas kebun teh turun dari 140 ribu Ha menjadi 90 ribu Ha dengan produksi yang juga turun dari 40 ribu ton per tahun dari sebelumnya rata-rata 70 ribu ton pertahun. Kondisi yang membawa Indonesia turun peringkat dari 3 besar penghasil teh di dunia menjadi posisi ke tujuh.
Maka menurut Jatmiko, berbagai langkah dan program inisiatif turn around komoditas non inti seperti karet dan teh yang digesa PalmCo sejak pertengahan tahun 2024 tersebut harus dijaga konsistensinya.