IAEA: Iran Tingkatkan Produksi Uranium yang Diperkaya di Tengah Perundingan Nuklir dengan AS
Pengawas nuklir juga mengkritik Iran atas kerja samanya yang kurang memuaskan dalam laporan mendalam terpisah.
"Meskipun Iran terus bekerja sama dengan badan tersebut dalam hal penerapan pengamanan rutin, dalam sejumlah hal kerja samanya dengan badan tersebut kurang memuaskan," kata laporan itu.
"Khususnya, Iran berulang kali tidak menjawab, atau tidak memberikan jawaban yang kredibel secara teknis, terhadap pertanyaan agensi tersebut dan telah mensterilkan lokasi-lokasi sebagaimana tercantum dalam laporan ini, yang telah menghambat kegiatan verifikasi agensi tersebut," tambahnya.
Grossi mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia menegaskan kembali seruannya yang mendesak kepada Iran untuk bekerja sama secara penuh dan efektif dengan investigasi IAEA yang sedang berlangsung.
Program nuklir Iran telah menjadi fokus utama kebijakan luar negeri AS selama bertahun-tahun.
Kedua belah pihak mencapai kesepakatan pada tahun 2015 yang menyetujui pelonggaran sanksi AS sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran, tetapi kesepakatan itu dibatalkan oleh Presiden Donald Trump ketika ia secara sepihak menarik diri darinya pada masa jabatan pertamanya.