OECD Memangkas Perkiraan Pertumbuhan Global di Tengah Meningkatnya Hambatan Perdagangan dan Inflasi
Alasan utama penurunan tersebut adalah kenaikan tarif, tindakan balasan dari mitra dagang, dan ketidakpastian kebijakan seputar perang dagang.
Perlambatan ini diperburuk oleh meningkatnya inflasi, yang menurut OECD akan tetap berada di atas target, yaitu mendekati 4 persen pada akhir tahun 2025.
Harga impor yang lebih tinggi, akibat tarif, mengikis daya beli konsumen, sementara ketidakpastian kebijakan ekonomi juga menyebabkan bisnis menahan investasi.
Sementara Zona Euro melihat ekspektasi pertumbuhan yang lebih moderat, pertumbuhan Tiongkok juga terdampak.
OECD merevisi perkiraannya untuk Tiongkok menjadi 4,7 persen untuk tahun 2025, sedikit lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Meskipun demikian, pemerintah Tiongkok berupaya mengimbangi kerusakan ekonomi melalui stimulus fiskal dan transfer kesejahteraan yang ditujukan untuk meningkatkan permintaan domestik.