Hamas Nyatakan Siap Lakukan Perundingan Serius dengan Israel untuk Mencapai Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Gumpalan asap mengepul selama pemboman Israel di Jalur Gaza seperti yang terlihat dari seberang perbatasan di Israel selatan pada tanggal 5 Juni 2025, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas /AFP
Hayya menegaskan kembali pendirian Hamas bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus disalahkan atas kebuntuan tersebut.
Ia menambahkan bahwa langkahnya tidak ditujukan untuk menolak usulan terbaru Witkoff, tetapi untuk mengajukan tuntutan jaminan tidak akan dimulainya kembali permusuhan setelah pembebasan sandera oleh kelompok tersebut.
Baca juga: Trump Bersumpah akan Melakukan Pembalasan Setelah Serangan ISIS Tewaskan Pasukan AS di Suriah
Sementara itu, Israel menegaskan bahwa mereka tidak mencegah warga Gaza mengumpulkan bantuan.
Namun, menyusul insiden pada hari Selasa (3 Juni), juru bicara militer Effie Defrin mengatakan bahwa tentara telah menembaki tersangka yang mendekat dengan cara yang membahayakan pasukan.
Baca juga: Miliarder Taipan Media, Jimmy Lai Dinyatakan Bersalah Karena Berkolusi dengan Kekuatan Asing
“Insiden tersebut sedang diselidiki,” tambahnya.
Jenazah sandera dikembalikan ke Israel