Dalam Balutan Adat Melayu, Afni dan Syamsurizal Dikukuhkan sebagai Pemimpin Siak: Simbol Restu dan Harapan Negeri Istana
Afni juga menekankan pentingnya peran lembaga adat dalam menjaga kelestarian nilai-nilai sejarah, terutama di tengah arus modernisasi yang cepat. Ia bahkan mengusulkan agar setiap rumah di Kabupaten Siak memasang foto Sultan Syarif Kasim II sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan tokoh pendiri bangsa dari Siak.
“Kami ingin menghidupkan kembali kecintaan kepada pendahulu yang telah membesarkan Siak. Sejarah tidak boleh dilupakan, agar anak cucu kita tahu dari mana negeri ini berasal,” katanya.
Dalam momen tersebut, Afni juga menyinggung soal pesta rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian pelantikannya. Meskipun digelar secara sederhana, acara itu tetap melibatkan masyarakat luas dan menampilkan keberagaman budaya dari berbagai suku di Siak.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bentuk ekspresi kebahagiaan mereka setelah proses panjang pemilu dan pelantikan. Meski sederhana, kami tetap ingin semua bisa merasakan kegembiraan itu bersama,” ujar Afni.
Sebagai bentuk penghargaan, LAMR Siak turut menyerahkan sijil penghargaan kepada penyelenggara Pilkada 2024 atas keberhasilan menggelar pemilu yang damai dan bermartabat.
Tepuk Tepung Tawar bukan sekadar seremoni adat, melainkan bagian dari filosofi hidup masyarakat Melayu: memuliakan pemimpin, merawat warisan budaya, dan mendoakan keselamatan negeri. Dalam upacara ini, harapan akan masa depan Siak yang gemilang terpatri kuat di bawah kepemimpinan yang menjunjung tinggi adat dan budaya.