Tindakan Keras Tiongkok Terhadap Batubara Kualitas Rendah Membahayakan Ekspor Indonesia
RIAU24.COM - Tiongkok kemungkinan akan memangkas impor batu bara kualitas rendah dari Indonesia tahun ini, yang merupakan pukulan bagi salah satu pemasok utamanya karena melemahnya permintaan domestik, melonjaknya produksi, dan target iklim yang mengubah pasar batu bara terbesar di dunia.
Batubara Indonesia, khususnya lignit atau batu bara coklat, telah menjadi bahan pokok campuran batu bara termal Tiongkok selama beberapa tahun terakhir.
Namun, perdagangan ini kini sedang digerogoti oleh jatuhnya harga dan perubahan prioritas kebijakan di Beijing.
Reuters melaporkan bahwa Li Xuegang, pejabat senior di Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara Tiongkok, mengatakan pada konferensi Coaltrans China di Beijing bahwa aturan emisi yang lebih ketat di negara itu akan memangkas permintaan untuk jenis batubara yang pemanasannya rendah dan kualitasnya buruk.
"Impor batu bara kalori rendah tidak lagi layak secara ekonomi mengingat tingkat harga saat ini dan pasokan domestik Tiongkok," kata Li, yang memperingatkan bahwa penurunan impor batu bara secara keseluruhan pada tahun 2025 bisa lebih tajam dari yang diharapkan, kemungkinan turun sebesar 50 hingga 100 juta ton dibandingkan rekor tahun 2024 sebesar 543 juta ton.
Mengapa batubara Indonesia menjadi sasaran?