Pasar Perumahan AS Menghadapi Tekanan yang Meningkat Seiring Turunnya Harga Rumah

RIAU24.COM - Pasar perumahan AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang meningkat, dengan penurunan harga rumah bulanan berturut-turut yang meningkatkan risiko penurunan yang berkelanjutan.
Suku bunga hipotek yang tinggi mendekati 7 persen membebani permintaan pembeli, bahkan saat pasokan perumahan mulai meningkat, menandai pergeseran penting dalam dinamika pasar setelah bertahun-tahun lonjakan harga di era pandemi.
Data yang dirilis minggu ini menggambarkan gambaran perlambatan yang konsisten.
Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller turun 0,3 persen bulan ke bulan pada bulan April, menyusul penurunan 0,2 persen yang direvisi turun pada bulan Maret.
Secara tahunan tiga bulan, harga rumah turun 0,4 persen, mencerminkan momentum yang melemah meskipun ada peningkatan tahun ke tahun sebesar 2,7 persen, laju paling lambat sejak Agustus 2023.
Demikian pula, indeks harga rumah Badan Keuangan Perumahan Federal (FHFA) mencatat penurunan 0,4 persen pada bulan April, yang semakin memperkuat bukti bahwa pasar sedang lesu.