Menu

AS Berencana Batasi Penggunaan Chip AI di Malaysia dan Thailand di Tengah Kekhawatiran Penyelundupan dari China

Amastya 5 Jul 2025, 17:53
Chip semikonduktor terlihat pada papan sirkuit komputer dalam gambar ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 25 Februari 2022 /Reuters
Chip semikonduktor terlihat pada papan sirkuit komputer dalam gambar ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 25 Februari 2022 /Reuters

RIAU24.COM - Pemerintahan Trump tengah bersiap untuk memberlakukan pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan (AI) canggih ke Malaysia dan Thailand sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memblokir aliran semikonduktor AS ilegal ke China.

Langkah tersebut, yang masih dalam bentuk rancangan di Departemen Perdagangan AS, menandakan meningkatnya kekhawatiran Washington bahwa negara-negara Asia Tenggara ini dapat digunakan sebagai perantara untuk menghindari larangan ekspor yang telah lama berlaku.

Peraturan tersebut akan mencegah perusahaan-perusahaan Amerika terkemuka seperti Nvidia Corp. mengirimkan prosesor AI berkinerja tinggi mereka ke perusahaan-perusahaan di Malaysia dan Thailand kecuali jika persyaratan tertentu terpenuhi.

Pembatasan baru ini dipandang sebagai kelanjutan dan perombakan pembatasan tahun 2022 dan 2023 yang diberlakukan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menargetkan transfer teknologi AI langsung dan tidak langsung ke Tiongkok.

Menurut laporan Bloomberg, rancangan aturan tersebut bertujuan untuk menghentikan apa yang disebut ‘difusi AI’ yang dapat memberi perusahaan Tiongkok akses ke chip terbatas melalui negara ketiga.

Peraturan tersebut masih dapat diamandemen, tetapi ini mencerminkan langkah konkret pertama pemerintahan Trump dalam menulis ulang kerangka kerja kontrol ekspor AS untuk teknologi sensitif.

Halaman: 12Lihat Semua