Lebanon Dinilai Responsif, AS Dorong Pelucutan Senjata Hizbullah Demi Perdamaian
Barrack mengatakan bahwa dia telah menerima tanggapan resmi sepanjang tujuh halaman dari pemerintah Lebanon.
Tetapi dia belum mau membocorkan isinya ke publik, dia juga yakin baik Israel maupun Lebanon sama – sama ingin meredakan ketegangan antara kedua negara tersebut.
Pernyataan Barrack muncul saat situasi di Lebanon masih belum stabil, meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata sejak November tahun lalu, tetapi Israel masih terus melakukan serangan ke wilayah Lebanon.
Konflik ini berawal pada Oktober 2023, ketika Hizbullah menyerang Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas di Gaza, perang ini terus berlangsung hingga puncaknya pada September 2024.
Dari konflik ini menyebabkan lebih dari 4.000 orang meninggal termasuk pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dan membuat sekitar 1,4 juta orang mengungsi.
Presiden dan Perdana Menteri Lebanon yang baru menjabat tahun ini berjanji akan memperkuat negara dan militernya. Mereka juga menegaskan bahwa Hizbullah tidak boleh lebih kuat dari pemerintah.