Pertamina Tandatangani MoU Dengan Raksasa Minyak ExxonMobil
Menurut kedutaan, Pertamina bukan satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil membawa pulang sejumlah kesepakatan baru dengan perusahaan Amerika.
Produsen gandum Indonesia dan US Wheat Associates telah bergabung pada hari itu. Produsen produk turunan pati, Sorini Agro Asia Corporindo, dan raksasa makanan Cargill menandatangani nota kesepahaman terkait pembelian jagung.
Ada surat antara Asosiasi Promosi Ekspor, Cotton Council International, dan Asosiasi Tekstil Indonesia. Terakhir, ada nota kesepahaman antara perusahaan makanan Indonesia FKS Group dan Zen-Noh Grain Corp yang berpusat di New Orleans tentang pembelian kedelai dan bungkil kedelai. Kedutaan tidak memberikan rincian masing-masing kemitraan.
Pimpinan ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd, mengatakan bahwa perusahaannya bangga dapat mendukung kebutuhan energi Indonesia.
"Kami memiliki pengalaman puluhan tahun, kemampuan pasokan global, dan komitmen jangka panjang untuk menjadi mitra energi tepercaya," ujar Floyd seperti dikutip dalam pernyataan pers kedutaan.
Indonesia telah mengirimkan kepala negosiatornya, Airlangga Hartarto, ke Washington, DC, untuk bertemu dengan tim Trump, termasuk Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Sebelum kunjungannya, Airlangga mengumumkan bahwa Indonesia berencana menandatangani serangkaian Nota Kesepahaman (MoU) senilai hingga $34 miliar dengan mitra bisnis Amerika, termasuk impor energi senilai $15,5 miliar.