Kota di Spanyol Ini Larang Perayaan Hari Raya Muslim di Tempat Umum
Presiden Federasi Organisasi Islam Spanyol, saat berbicara kepada surat kabar El País, menyebut keputusan itu Islamofobia dan diskriminatif.
Ia berkata, "Mereka tidak menyerang agama lain, mereka menyerang agama kita."
"Kami cukup terkejut dengan apa yang terjadi di Spanyol. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, saya merasa takut," tambahnya.
Di antara 27.000 penduduk kota tersebut, umat Muslim mencapai sekitar 7,5 persen, lapor The Guardian.
'Kebebasan ideologi?’
Larangan ini bertentangan dengan konstitusi Spanyol karena Pasal 16 Konstitusi Spanyol menyatakan, "Kebebasan berideologi, beragama, dan beribadah individu dan komunitas dijamin, tanpa batasan lain atas ekspresi mereka selain yang diperlukan untuk menjaga ketertiban umum sebagaimana dilindungi oleh hukum."