Donbas Menjadi Akar Penyebab Pertikaian di Tengah Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Ini Alasannya
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, selama kampanye kepresidenannya, mengklaim bahwa ia akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam 24 hingga 48 jam jika terpilih kembali.
Enam bulan setelah kembali ke Gedung Putih, ia masih belum dapat menyusun rencana untuk mencapai kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina guna mengakhiri perang.
Meskipun Trump sangat ingin mengubah kegagalan ini menjadi sebuah pencapaian, kesepakatan damai Rusia-Ukraina mengandung lebih dari satu perdebatan.
Menjelang pertemuan berisiko tinggi Trump dengan Putin minggu ini, presiden AS mengisyaratkan pertukaran wilayah, tetapi Presiden Ukraina Zelensky menolak proposal tersebut.
Setelah Trump bertemu dengan Zelensky dan Putin, pertukaran wilayah tampaknya menjadi inti perdebatan utama dalam kesepakatan damai tersebut, dengan wilayah Donbas menjadi pokok bahasan.
Lalu, apa sebenarnya wilayah Donbas yang tidak ingin dilepaskan oleh Rusia dan Ukraina?