Guru Kesepian di Israel Dipecat Setelah Lakukan Eksploitasi Seksual Terhadap Remaja Laki-laki
Pengacara guru tersebut mengatakan bahwa pengadilan dengan cepat memahami bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan persetujuan dan bahwa ia bukan guru langsung mereka.
Yael Tal-Po'a, kepala divisi pendidikan di Asosiasi Pusat Krisis Pemerkosaan di Israel, mengatakan, "Hubungan ini pada dasarnya tidak mungkin terjadi atas dasar persetujuan bebas. Jelas bagi kita semua bahwa jika kasus ini melibatkan guru laki-laki dan murid perempuan, persepsinya akan berbeda."
Para siswa mengatakan bahwa guru tersebut dulu merokok bersama mereka.
"Dia menggoda kami. Kami merokok dengannya saat istirahat. Kami merasa dia teman kami," kata salah satu siswa yang terlibat. Kemudian, ia mengundang mereka ke rumah.
"Saya tidak kenal siswa seusia kami yang tidak mau berhubungan seks dengan guru yang berpenampilan seperti itu dan yang memulai hubungan itu," kata siswa tersebut.
"Penyangkalan atas pelecehan yang dialami siswa laki-laki justru menormalisasi kekerasan yang mereka alami. Meskipun kerentanannya berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, kurangnya pengakuan sosial atas pelecehan yang dialami anak laki-laki justru membesar-besarkan trauma dan menyebabkan kurangnya pelaporan," ujar Yael Tal-Po'a.