Pertumbuhan Ekonomi Riau Ditargetkan Gubri Tembus 5 Persen
Capaian ini menunjukkan pertumbuhan 19,92 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan demikian, 28,1 persen dari target investasi tahunan sebesar Rp76,96 triliun telah terealisasi di awal tahun. Dimana angka ini menjadi sinyal positif bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi di Riau masih terbuka lebar.
Meski begitu, Gubri Wahid tak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Ia menyoroti masih adanya potensi gangguan iklim investasi akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Gerak cepat mengatasi hal ini, sejak April 2025, Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla dan pada 22 Juli lalu meningkatkannya menjadi tanggap darurat.
“Saya tahu iklim investasi akan terganggu jika pencemaran lingkungan tidak kita atasi. Maka dari awal saya berdedikasi agar tahun ini Riau bebas asap,” katanya.
Menurutnya, langkah ini diambil untuk merespons cepat penyebaran titik api dan mengantisipasi dampak asap terhadap kehidupan masyarakat serta dunia usaha. Melalui kerja sama dengan Kementerian terkait, TNI/Polri, serta berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penanganan karhutla dapat dilakukan secara terstruktur. Termasuk melalui upaya modifikasi cuaca, untuk mempercepat turunnya hujan.
“Alhamdulillah satu minggu terakhir turun hujan. Dimana hujan ini hasil dari modifikasi cuaca. Hampir 40 ton garam yang sudah kita taburkan di langit Riau. Sehingga dimana-mana terjadi hujan, dan hasilnya api sudah mulai padam,” jelas Wahid.
Lebih lanjut, Wahid menegaskan dirinya bertanggung jawab atas kondisi Provinsi Riau. Ia memastikan penanganan bencana, pengendalian inflasi, dan penguatan ekonomi berjalan beriringan.