Ekonom Harvard Mengungkapkan India Mengungguli AS, Tiongkok, dan Rusia di Era Pasca-Covid
Pada tahun 2024, pertumbuhannya meningkat menjadi +3 persen, dengan perkiraan pertumbuhan +5 persen pada kuartal ketiga tahun 2025.
Furman menekankan bahwa pertumbuhan New Delhi bukanlah fenomena sesaat, melainkan cerminan kekuatan strukturalnya.
Ia mengaitkan infrastruktur digital, reformasi investasi, dan lingkungan makroekonomi yang stabil sebagai pilar utama pendorong konsumsi dan investasi domestik.
Hal ini memberikan India ketahanan untuk mempertahankan pertumbuhannya di tengah lingkungan ekonomi global yang bergejolak.
Perekonomian dunia utama terus mengalami kesulitan
Skenario pascapandemi adalah cerita yang berbeda; AS mampu mencapai angka pertumbuhan sekitar 2 persen, Tiongkok masih menghadapi masalah akibat kebijakan Nol Covid dan krisis real estat, dengan pertumbuhannya diperkirakan sebesar 4,8 persen untuk tahun 2025, dan India, di sisi lain, melampaui kedua pasar tersebut dengan pertumbuhan yang pesat.