Netanyahu Minta Pengampunan dalam Kasus Korupsi, Tulis Surat ke Presiden Israel Setelah Permintaan Trump Gagal
Netanyahu menyebutkan keterbatasan waktu dalam menjalankan tugasnya di masa-masa luar biasa sebagai alasan ketidakmampuannya untuk menghadiri persidangan, dengan mengatakan bahwa tuntutan agar ia bersaksi tiga kali seminggu telah membuat keputusan yang tidak tepat.
"Tiga kali seminggu adalah persyaratan yang mustahil," ujarnya.
Langkah ini menyusul surat yang dikirim pada 12 November oleh Presiden AS Donald Trump yang mendesak Presiden Isaac Herzog untuk mengampuni Benjamin Netanyahu.
Ia secara resmi menulis surat kepada kepala negara Israel tersebut untuk meminta pengampunan bagi Bibi.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menulis surat kepada Anda di saat bersejarah ini, karena kita bersama-sama baru saja mencapai perdamaian yang telah diupayakan selama setidaknya 3.000 tahun," kata Trump dalam suratnya.
"Dengan ini saya meminta Anda untuk sepenuhnya memaafkan Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri Time yang tangguh dan tegas," tulis Trump, "dan sekarang memimpin Israel menuju masa damai, yang mencakup kerja sama berkelanjutan saya dengan para pemimpin kunci Timur Tengah untuk menambahkan lebih banyak negara ke dalam Perjanjian Abraham yang mengubah dunia."