Menu

Verrel Bramasta Buka Suara Soal Rompi Viral saat Tinjau Lokasi Bencana Banjir Sumatera 

Zuratul 5 Dec 2025, 17:04
Verrel Bramasta, anggota DPR RI Fraksi PAN ini belakang menuai sorotan dari publik usai menggunakan rompi tactical saat mengunjungi lokasi korban terdampak banjir bandang dan longsor Sumatera. 
Verrel Bramasta, anggota DPR RI Fraksi PAN ini belakang menuai sorotan dari publik usai menggunakan rompi tactical saat mengunjungi lokasi korban terdampak banjir bandang dan longsor Sumatera. 

RIAU24.COM Verrel Bramasta, anggota DPR RI Fraksi PAN ini belakang menuai sorotan dari publik usai menggunakan rompi tactical saat mengunjungi lokasi korban terdampak banjir bandang dan longsor Sumatera. 

Ternyata rompi yang digunakan Verrel itu bukanlah rompi anti peluru seperti narasi yang beredar di media sosial. 

“Rompi tersebut bukan rompi anti-peluru, melainkan tactical vest yang umum dipakai di kegiatan lapangan. Itu merupakan hadiah dari rekan AL kepada saya. Umum Digunakan untuk peninjauan lapangan,” kata Verrel saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Jumat (5/12).

Dia menegaskan bahwa rompi taktis ini tak dilengkapi pelat balistik dan berfungsi membawa perlengkapan kebutuhan. Fungsi itulah yang dimanfaatkan sosok artis ini untuk membawa perlengkapannya.

“Saya pada saat itu membawa perlengkapan seperti air minum, uang kas untuk dibagi-bagi dan sebagai berikut,” ungkapnya.

Verrel pun menjabarkan alasan mengenakan rompi ini, salah satunya memiliki keunggulan dengan sistem kantong modullar (MOLLE) yang memudahkan untuk membawa beberapa barang sekaligus tanpa menghambat gerak.

“Saat turun di area bencana, kondisi sangat dinamis, sehingga karena tingginya mobilitas, perlu membawa perlengkapan secara praktis agar bisa cepat membantu warga dan tim di lapangan. Jadi distorsi informasi yang terjadi, dibilang anti peluru atau pelampung, salah besar,” tukasnya.

Terbaru, sebanyak 836 korban meninggal dunia pasca bencana alam terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Data terbaru itu diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (5/12). Selain korban meninggal dunia, sebanyak 509 korban dinyatakan hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa operasi pencarian yang dilakukan pada Kamis (4/12) mendapati banyak korban meninggal dunia di wilayah Aceh. Menurut data, penambahan korban di Aceh cukup signifikan. 

(***)