PM Australia Akan Perketat UU Senjata Api usai Penembakan Massal di Bondi
Anthony Albanese
"Orang dapat diradikalisasi dalam jangka waktu tertentu. Izin tidak boleh berlaku selamanya," katanya.
Penembakan massal jarang terjadi di Australia sejak seorang penembak tunggal menewaskan 35 orang di kota wisata Port Arthur pada tahun 1996.
Baca juga: Trump Memberlakukan Larangan Perjalanan Terhadap 7 Negara Lagi dan Pemegang Paspor Palestina
Apa yang disebut "pembantaian Port Arthur" itu menyebabkan reformasi besar-besaran yang sejak lama dianggap sebagai standar emas di seluruh dunia.
Reformasi tersebut termasuk skema pembelian kembali senjata api, registrasi senjata api nasional, dan penindakan terhadap kepemilikan senjata semi-otomatis.
Baca juga: Kanada Memperluas Kelayakan Kewarganegaraan Bagi Orang yang Lahir dan Diadopsi di Luar Negeri
Albanese mengatakan sudah saatnya mempertimbangkan apakah undang-undang senjata api negara itu perlu diperketat lagi.
"Saya tentu saja siap untuk itu," tandasnya.