Munculnya Usul Pilkada DPRD Model Campuran
RIAU24.COM - Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J. Rachbini mengusulkan pilkada model campuran jika Pilkada dipilih DPRD.
Menurutnya, sistem campuran ini dinilai dapat menjadi jalan tengah antara demokrasi liberal yang telah rusak dengan sistem pemilihan DPRD ala Orde Baru yang sarat pembajakan elit, dikutip dari rmol.id, Selasa, 23 Desember 2025.
"Sebagai akademisi dalam ranah ekonomi politik, saya mengajukan inovasi mixed method atau campuran. Pilkada tidak dilakukan secara langsung tetapi dipilih oleh DPRD. Namun calon gubernur, bupati, dan wali kota tidak ditetapkan oleh elit partai tetapi berasal dari unsur pilihan masyarakat, yakni tiga anggota DPRD terpilih dengan suara terbanyak dari provinsi atau kabupaten/kota," ujarnya.
Meskipun pemilihan langsung dinilai sangat mahal, pemilihan tidak langsung juga tidak otomatis bebas masalah karena berpotensi hanya melibatkan elit.
"Pemilihan langsung yang bersifat one man one vote justru terbuka menjadi alat eksploitasi elit yang menguasai uang dan teknologi. Dialog demokrasi digantikan suara mesin, provokasi buzzer, bot, dan AI," sebutnya.
Menurutnya, lahirnya pemimpin berbasis pencitraan merupakan produk dari sistem pemilihan langsung yang sarat manipulasi teknologi.