Pemerintah Sedang Kaji untuk Dilarang, Eh, Masyarakat Sudah Mudik Duluan
RIAU24.COM - Pemerintah RI saat ini tengah mengkaji larangan mudik saat Lebaran Idul Fitri tahun 2020. Hal itu masih terkait dengan wabah virus Corona. Karena aktivitas mudik dinilai bisa mempercepat tersebarnya virus itu di tengah masyarakat. Namun fakta yang terjadi saat ini, sudah banyak warga khususnya di Jakarta, yang sudah duluan mudik alias balik kampung.
Kondisi itu tak ditampik Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi. Dikatakan, fenomena itu sudah berlangsung sejak 20 Maret 2020.
Arus mudik ini terjadi karena sudah tidak adanya aktivitas ekonomi di Jakarta sejak merebaknya wabah Virus Corona (COVID-19). Dari pantauan pihaknya, para pemudik yang balik kampung sebelum waktunya itu, didominasi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Mereka mudik melalui beberapa Terminal Tipe A di sejumlah daerah.
"Sehingga pekerja dari sektor informal, yang kita amati dari tanggal 20-22, itu ada beberapa terminal tipe A yang mengalami lonjakan penumpang yang datang dari Jabodetabek," ungkapnya, Jumat 27 Maret 2020, dilansir viva.
Kebanyakan pemudik tersebut menuju beberapa daerah di Jawa Tengah. Itu tergambar dari lonjakan penumpang di Terminal Wonogiri, Purwokerto, hingga Solo.
Meski begitu, Budi belum menyebutkan besaran peningkatannya.
"Jumlah penumpang bus 20, 21 hingga 22 terjaid lonjakan di terminal Wonogiri, Purwokerto, Solo, yang lain malah turun. Jadi mappingnya banyak perantau di wilayah Jawa Tengah yang jadi pekerja informal cenderung kembali," tuturnya.
Terjangkit Corona Meningkat
Sementara itu, temuan mencengangkan dilontarkan Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati. Menurutnya, fenomena mudik itu.beriringan dengan meningkatnya jumlah masyarakat di daerah tujuan yang terdampak wabah virus Corona.
"Dari data yang kami terima memang cukup memprihatinkan dari Kabupaten Sumedang dari ODP meningkat karena mendapat limpahan orang yang mudik dari Jabodetabek dan beberapa daerah dari Jawa Tengah. Dan ini belum puncaknya," lontarnya.
Karenanya, dia menekankan, kebijakan pelarangan mudik itu memang sangat perlu ditegaskan nantinya, bukan hanya sekadar imbauan belaka. Sebab, dengan begitu, mata rantai penyebaran wabah COVID-19 diharapkan bisa diputus dan tidak terus menyebar ke berbagai daerah.
"Ini kita khawatirkan wabah COVID-19 ini akan semakin luas dan menambah zona merah yang ada di daerah tujuan mudik. Oleh karena itu, kita secara tegas merekomendasikan melarang mudik," ujarnya lagi. ***